Membangun Interaksi Bermain yang Menyenangkan dengan Anak

Apa yang biasanya orangtua lakukan saat anak sedang bermain? Hanya menonton, membiarkan anak asyik bermain sendiri atau ikut terlibat dalam permainan tersebut? Dalam bermain, anak membutuhkan peran orangtua untuk terlibat karena disini orangtua berperan sebagai fasilitator untuk menciptakan suasana yang menyenangkan agar anak dapat menangkap “materi pembelajaran” dengan cepat. Ingat, dalam aktivitas bermain selalu ada proses belajar yang dialami anak, sehingga suasana yang mendukung akan sangat membantu. Berikut adalah cara membangun interaksi bermain yang menyenangkan dengan anak:

  1. Simpan gadget saat bermain dengan anakJika orangtua terus memantau media sosial dari gadget saat sedang bermain, anak merasa tidak dihargai atau kurang diperhatikan. Yuk, simpan gadget dan buatlah anak merasa spesial. Orangtua yang turut menikmati permainan bersama-sama dengan anak saat bermain, akan membuat anak merasa penting.
  2. Berikan kesempatan pada anak untuk menentukan permainanDalam aktivitas bermain, salah satu peran orangtua adalah memotivasi anak dan menjelaskan secara singkat dengan bahasa yang mudah dimengerti anak mengenai aturan dan manfaat bermain. Orangtua boleh memilih dan memimpin permainan, namun sesekali biarkan anak untuk memilih dan memimpinnya, karena hal ini akan melatih kepercayaan diri anak dan orangtua dapat mengetahui apa yang disukai oleh anak.
  3. Lakukan kontak mata dan sentuhan saat bermainPada saat bermain dengan anak, yang menjadi fokus bukan hanya pada mainannya saja melainkan pada bagaimana anak merespon rangsangan dari permainan serta orang yang ada di sekitarnya. Menurut Ryan Howes, seorang psikolog dan terapis dari California, kontak mata dan sentuhan antara orangtua dan anak saat bermain dapat meningkatkan kedekatan, keterbukaan dan menumbuhkan rasa aman pada anak. Buatlah permainan kreatif yang memiliki unsur sentuhan, berikan reward dengan membelai rambut anak atau memeluknya.
  4. Hargai pendapat dan perasaan anakHal yang harus selalu diingat orangtua saat bermain dengan anak adalah, jadilah teman bermain untuk anak, bukan menjadi lawan. Hilangkan sikap “tidak mau kalah” atau membuat adanya persaingan dalam permainan. Berikan anak kesempatan untuk bisa mengeksplorasi kemampuannya. Selain itu berikan anak kemenangan untuk memotivasinya agar mau terlibat dalam berbagai permainan lainnya, namun sesekali kondisikan juga posisi anak dengan kekalahan agar anak memiliki daya juang dan sikap pantang menyerah dalam hal apapun.Jika anak mengalami kesulitan atau banyak bertanya dalam suatu permainan, janganlah langsung memarahi atau mengeluarkan kalimat yang dapat membuat anak merasa down, namun berikanlah semangat kepada anak dengan kalimat dukungan yang positif agar ia terus termotivasi dan percaya diri.
  5. Bersikap ekspresif dan penuh afeksiAnak akan sangat menikmati permainan bila orangtua dapat menjadi teman bermain yang menyenangkan. Bersikaplah ekspresif dan masuklah dalam dunia anak agar ia memahami pesan-pesan yang orangtua sampaikan. Menyanyikan lagu saat sedang bermain dapat dimanfaatkan untuk menarik perhatian anak. Ketika sedang bermain peran, orangtua dapat merubah intonasi dan gaya bicara menjadi peran tersebut agar anak cepat dalam mengenal berbagai hal tentang peran tersebut. Kemudian ketika sedang bermain boneka hewan, orangtua dapat menirukan suara hewan tersebut agar anak dapat mengenal berbagai ciri hewan. Jika permainan bersifat kompetitif, orangtua dapat menunjukkan ekspresi senang ketika anak dalam posisi menang. Hal tersebut tentunya akan membuat permainan terasa lebih seru dan membentuk pola komunikasi yang baik antara orangtua dengan anak.

Penulis: Amelia Ajrina, S.Psi

Add comment