Emosi merupakan salah satu komponen dasar yang memengaruhi sikap dan perilaku individu. Dalam proses belajar, emosi juga memberikan andil besar untuk mencapai kesuksesan belajar. Salah satu peranan signifikan dari emosi adalah meningkatkan aktivitas dalam otak.
Jika anak mengalami emosi yang positif, aktivitas otak akan meningkat, sehingga dapat berkonsentrasi jauh lebih baik. Konsentrasi belajar ini dapat menciptakan motivasi belajar yang tinggi, motivasi belajar yang tinggi dapat mendorong ketercapaian tujuan dalam belajar, akhirnya anak akan semakin percaya diri dengan apa yang dicapainya.
Sebaliknya, jika anak terus-terusan mengalami emosi yang negatif, emosi negatif ini bisa disebabkan karena beberapa hal tertentu, seperti :
- menghadapi suatu masalah, namun kesulitan utnuk mengungkapkan permasalahannya sendiri
- tidak mampu mengekspresikan apa yang dirasakan
- kesulitan mengatur emosinya sendiri
Jika hal ini terjadi, maka anak akan mudah agresif, tidak dapat memotivasi dirinya sendiri, menjadi kurang percaya diri, mengalami stress dan mudah kesal dengan apa yang dipelajari maupun terhadap gurunya, menjadi cenderung malas dan berbagai dampak buruk lainnya.
Sehingga, menjadi sangat penting untuk anak memiliki kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi ini dapat membantu proses belajar dan mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Surya (1979, dalam Fauzi dan Sari, n.d) individu yang memiliki kecerdasan emosional yang baik, cenderung memiliki kemampuan untuk dapat berkompromi dengan berbagai situasi, dapat bekerja sama, empati, bertanggung jawab dan berkepribadian baik. Ini menjadi modal bagi individu untuk mencapai keberhasilan dalam berbagai bidang, tidak terkecuali keberhasilannya dalam bidang akademik. Sealaras dengan yang diungkapkan oleh Golleman (2002) bahwa siswa yang mampu
mengendalikan emosi, akan memiliki karakteristik mampu mengatur emosi, mampu menyalurkan emosi dengan melakukan kegiatan positif, mampu mempertahankan sikap positif yang realistis terutama dalam
menghadapi masa-masa sulit, dan mampu menahan atau menunda keinginan untuk bertindak.
Kecerdasan emosi ini sangat bermanfaat dalam mencapai tujuan belajar karena dapat membantu proses dan aktivitas selama pembelajaran menjadi lebih baik, meningkatkan penyesuaian sosial dan mengembangkan pandangan positif terhadap dirinya sendiri, hal ini sangat berpengaruh terhadap self-image yang baik pada diri anak sehingga timbullah motivasi belajar yang tinggi yang dapat meningkatkan prestasi belajar dan berdampak terhadap rasa percaya diri anak yang terus meningkat (Yusuf, 2004).
Melalui berkembangnya kecerdasan emosi pada diri anak, diharapkan semua unsur dalam mengembangkan pendidikan anak, baik orangtua dan guru agar dapat memahami kebutuhan emosi dan perkembangan emosi secara tepat pada setiap anak dengan bekerjasama mendukung proses pembelajaran sebagai berikut :
- Lingkungan belajar kondusif
- Iklim proses belajar demokratis dan saling terbuka
- Mengembangkan sikap empati, mencoba memahami apa yang dirasakan oleh peserta didik
- Membantu peserta didik dalam menemukan solusi permasalahan yang dihadapinya
- Melibatkan peserta didik dalam proses belajar secara maksimal, khususnya dalam memenuhi kebutuhan sosial dan emosionalnya
- Merespon setiap perilaku yang ditunjukkan dengan respon positif
- Menjadi teladan dalam meregulasi diri dan disiplin dalam proses belajar bersama peserta didik.
Penulis : Afifah Nurul Karimah, S.Psi