Menyikapi Anak Slow Learner

Penyusun : Annisa Muthmainnah, S.Pd

Mempunyai peserta didik yang memiliki kendala sebagai kelompok slow learner merupakan tantangan tersendiri. Terkadang sebagai tenaga pendidik umunya menjadikan nilai adalah target utama dari keberhasilan peserta didik. Ada banyak cara menyikapi anak slow learner yang bisa dilakukan oleh tenaga pendidik. Berikut cara menyikapi anak slow learner khususnya dalam belajar :

  1. Kesabaran

Aspek terpenting dalam menghadapi anak slow learner adalah kesabaran tenaga pendidik selama proses pembelajaran. Sebab masalah utama dari anak slow learner adalah pada kemampuan kognitif yang rendah. Sebagai tenaga pendidik harus menyadari bahwa perhatian anak slow learner saat belajar lemah, kemampuan untuk berkonsentrasi tidak dapat bertahan lama. Oleh karena itu tenaga pendidik harus melakukan pengulangan dan lebih perhatian pada anak slow learner.

  • Teman sebaya

Tenaga pendidik juga perlu melakukan pendekatan dengan teman sebaya pada anak slow learner, memberi pengertian terkait kekurangan dari anak slow learner agar proses pembelajaran di kelas tidak terganggu. Tenaga pendidik juga dapat meminta bantuan pada teman sebayanya di kelas agar mengajari materi yang sedang dipelajarinya, dengan begitu anak slow learner tidak merasa minder, dan teman sebayanya juga tidak merasa di pilih kasih oleh tenaga pendidik.

  • Tidak dibebani pekerjaan rumah

Bagi anak slow learner kualitas belajar lebih penting daripada kuantitas belajar. Dalam hal ini, anak slow learner yang sudah belajar di sekolah, mesti harus ditambah pekerjaan rumah yang menumpuk seperti teman-teman sebayanya akan membuatnya semakin stress. Tenaga pendidik harus mempertahankan antusias anak slow learner pada sekolahnya. Berikan tugas yang diperlukan saja, misalnya untuk membantu pemahamannya dengan cara memodifikasi tugasnya, seperti yang biasanya harus menjawab banyak butir soal, namun untuk anak slow learner hanya membaca kemudian menjelaskan apa yang mereka pahami.

  • Berikan reward pada anak

Siapa yang tidak senang jika diberikan penghargaan? Begitupun anak slow learner juga perlu diberikan penghargaan. Tenaga pendidik bisa memberikan pekerjaan sekolah yang ringan dan mudah dipahami peserta didik untuk di jawab, agar nantinya tenaga pendidik dapat memberikan penghargaan pada anak slow learner. Tenaga pendidik cukup memberikan dua jempol tangannya, atau ungkapan sederhana seperti “kamu pintar, kamu hebat, bagus sekali atau excellent”, ungkapan sederhana itu dapat membangkitkan semangat belajar anak slow learner dan juga percaya dirinya.

  • Membangun komunikasi

Komunikasi yang terjalin antara tenaga pendidik dan orang tua sangatlah penting untuk mengetahui perkembangan anaknya di sekolah, mendiskusikan permasalahan dan penyelesaiannya yang dirasakan oleh orang tua. Solusinya orang tua dan tenaga pendidik dapat melakukan pertemuan secara  berkala agar mendatangkan hasil yang baik.