Penyusun : Dessy Yustiana Puspita, S.Pd
Rasa malas adalah hal lumrah yang dimiliki setiap manusia. Namun apa jadinya jika masalah ini berlangsung terus-menerus bahkan di masa pandemi. Pandemi corona dikaitkan dengan tingkat stres dan kecemasan pada manusia, hal ini menyerang faktir vital manusia salah satunya motivasi.
Malas seharusnya bukan kondisi permanen, namun ketika keadaan ini berkepanjangan itu bisa menjadi masalah dan mengganggu bagi seorang anak. Ada beberapa anak yang menunda mengerjakan tugas sekolah yang diberikan selama masa pandemi ini, sehingga rasa malas tersebut menjadi sulit untuk dihilangkan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kita semakin malas di masa pandemi ini, seperti :
1. Beban sekolah yang terlalu banyak
Meskipun berada di rumah, aktivitas sekolah online tidak dapat dikatakan mudah. Faktanya, anak-anak perlu belajar 6-7 mata pelajaran setiap hari dari pagi hingga sore. Sebagian sekolah ada juga yang dikurangi menjadi 2-3 pelajaran per harinya. Semua dikembalikan ke pihak pengajar masing-masing. Waktu belajar secara online itu belum termasuk tugas seperti pekerjaan rumah dan ulangan yang perlu dipersiapkan sebelum kembali bersekolah untuk esok hari.
2.Anak tidak memiliki minat pada bidang akademis
Anak-anak memiliki minat yang berebeda-beda, ada beberapa anak yang sebenarnya lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat non-akademis. Ini terkadang membuat anak menjadi malas untuk mengasah kepintaran akademisnya.
3.Gaya mengajar guru
Setiap anak memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya, termasuk gaya belajar mereka. Ada anak yang mudah memahami informasi dengan mendengarkan. Sedangkan anak lain mampu menangkap informasi dengan cara membaca buku, bahkan ada juga anak yang cara belajarnya dengan melakukan praktik secara langsung.
4.Terlalu dimanja
Orangtua memiliki rasa cinta yang besar terhadap anak-anaknya. Ini membuat mereka tak tega jika melihat anak kesulitan. Maka tak jarang ada orangtua yang selalu membantu anak mengatasi masalahnya, bahkan selalu menuruti keinginannya.
5.Suasana rumah yang berbeda dengan sekolah
Suasana rumah dan sekolah sangatlah berbeda jauh. Mungkin ketika berada di rumah anak merasa memperoleh suasana yang bising dan berisik, berbeda dengan sekolah yang sangat mendukung kegiatan belajarnya.
Tips mengatasi rasa malas dan bosan belajar pada anak :
- Ciptakan suasana belajar yang nyaman
Salah satu penyebab anak malas belajar karena suasana yang kurang nyaman. Bisa karena ruangannya panas, gelap, atau karena memang bosan di ruangan yang itu-itu saja. Penting banget kita menciptakan ruangan dan suasana belajar yang nyaman supaya si kecil fokus belajar. Tidak perlu repot, Mama Papa bisa ajak si kecil mendekorasi ulang dan menghias kamar atau ruang belajarnya sesuai keinginannya. Bahkan, tidak ada salahnya pindah ke ruangan lain, lho. Bisa di halaman belakang rumah atau di ruang keluarga. Tapi, kalau memang di ruang keluarga hindari menyalakan TV dan beberapa elektronik lain yang dapat mengalihkan fokus anak, ya.
- Beri waktu istirahat
Jangan paksa si kecil untuk terus belajar dan mengerjakan soal-soal dari pagi hingga sore hari. Ini justru membuat anak sulit fokus karena rasa lelah, bosan, hingga malas untuk belajar lagi. Mengutip dari laman Kompas.com, setiap anak memiliki kemampuan konsentrasi yang berbeda-beda. Contohnya, anak usia 8-10 tahun memiliki waktu sekitar 16-30 menit untuk berkonsentrasi. Sedangkan, usia 12-14 tahun sekitar 24-42 menit. Kemudian, untuk usia 16 tahun sekitar 32-48 menit. Supaya konsentrasi si kecil terjaga dan mereka tetap semangat, berikan waktu istirahat yang cukup. Dengan begitu mereka bisa menenangkan pikiran sembari melakukan kegiatan yang mereka suka, baik itu ngemil atau bermain permainan. Saat tenaga dan semangat nya sudah terkumpul kembali, mereka akan kembali fokus dan semangat untuk belajar kembali.
- Kenali gaya belajar anak
Selain itu, penting untuk mengevaluasi kegiatan belajar si kecil saat sekolah online. Bisa saja, mereka sebenarnya bukan malas, hanya saja merasa kegiatan belajar yang diharuskan tidak sesuai dengan gaya belajarnya. Padahal, secara garis besar ada 3 gaya belajar anak yang harus orang tua ketahui. Beberapa di antaranya adalah gaya belajar visual, audio, hingga kinestetik. Mengetahui gaya belajarnya tidak hanya membantu si kecil nyaman dan semangat belajar saja. Tapi akan membuat kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
- Beri pujian
Apapun hasil yang didapat si kecil, jangan menyalahkannya. Selalu berikan pujian dari semua pencapaian yang mereka lakukan, baik itu saat berhasil mengerjakan tugas, atau bertahan sampai proses pembelajaran selesai. Dimulai dari hal kecil ini dapat meningkatkan percaya diri anak, lho. Selain itu, ini juga akan membuat anak lebih termotivasi mencapai hal yang lebih baik lagi. Dengan begitu, si kecil pun jadi lebih semangat belajar, deh!