Penyusun : Lidya Fitriani, S.Psi.
Rasa keingintahuan atau curiosity merupakan sifat yang sangat berguna bagi masa depan anak. Dengan memiliki rasa keingintahuan yang besar, anak akan berpikir lebih dalam saat mengambil keputusan. Dengan rasa keingintahuan pula, dapat membuat seseorang menjadi lebih kritis dalam menerima informasi. Menurut Dr. Montessori, terdapat 7 prinsip dalam menumbuhkan rasa keingintahuan pada buah hati anda.
- Ikuti kemauan anak
Biarkan mereka melakukan sesuatu sesuai keinginannya sendiri. Beri mereka ruang untuk mengeksplor dunianya demi memuaskan rasa penasarannya. Beri anak kesempatan untuk memimpin atas keinginannya sendiri. Hal ini bukan berarti sebagai orang tua menunjukkan sikap yang permisif. Orang tua tetap memberikan batasan yang diperlukan agar keamanan anak tetap terjaga.
- Mendorong anak untuk melakukan aktivitas yang melibatkan tangan (hands-on)
Cara belajar terbaik untuk balita adalah melalui kelima indera mereka, salah satunya adalah yang melibatkan tangan atau indera peraba. Ketika mereka memiliki suatu pertanyaan, pancing mereka dengan mencari tahu langsung untuk menemukan jawabannya. Biarkan mereka menyentuh segala hal yang mereka ingin ketahui dengan pengawasan orang tua. Orang tua juga dapat membuat lingkungan yang aman bagi anak untuk melakukan aktivitas yang melibatkan tangan di rumah. Kegiatan seperti bermain di alam juga sangat bagus untuk anak dapat belajar serta melibatkan tangan mereka.
- Melibatkan anak dalam kehidupan sehari-hari
Banyak aktivitas sehari-hari yang dapat dijadikan pembelajaran bagi anak. Mereka selalu penasaran dengan apa yang dilakukan orang tuanya dan memiliki keinginan dianggap penting di dalam keluarga. Libatkanlah anak pada kegiatan-kegiatan membersihkan rumah. Berikanlah mereka aktivitas sederhana seperti memencet tombol mesin cuci, mengambil bumbu-bumbu dapur, membantu menyapu lantai, dan lain sebagainya. Selain berguna bagi pembelajaran anak, dapat pula terjalin hubungan yang positif antara orang tua dan anak.
- Jangan terburu-buru
Terkadang melakukan berbagai hal dengan terburu-buru dapat mengganggu anak dalam bereksplorasi. Terkadang memang ada kalanya kita dituntut untuk kerja cepat, tetapi dalam belajar, anak juga membutuhkan waktu untuk memproses segala hal yang mereka amati.
- Bantu anak menjadi mandiri
Bantulah anak menjadi mandiri melakukan segala aktivitasnya sendiri dengan memecah aktivitas tersebut menjadi langkah-langkah yang sederhana bagi anak. Tunjukkan kepada mereka secara perlahan dan tidak dilakukan sambil berbicara. Balita akan kesulitan jika harus memperhatikan serta mendengarkan arahan dari anda. Cukup katakan “Perhatikan.” lalu tunjukkanlah cara mengerjakannya. Saat anak berlatih, beri mereka waktu serta biarkanlah anak melakukan kesalahan dan mengulanginya kembali.
- Mendorong kreativitas anak
Seiring dengan banyaknya pengalaman yang anak peroleh, seperti berbagai aktivitas yang memiliki tujuan nyata serta berupaya dalam memecahkan masalah, dapat membantu anak menjadi lebih kreatif dan efektif (Stephenson, 2013).
- Melakukan observasi pada anak
Observasi adalah kegiatan mengamati anak tanpa menilai maupun menghakimi. Dengan mengobservasi, kita bisa melihat secara detail apa yang berubah. Dengan mengobservasi kita dapat lebih memahami apa yang anak butuhkan sehingga nantinya dapat lebih baik dalam mendukung mereka menumbuhkan rasa keingintahuannya.