Penyusun : Muhammad Santoso, M.M
Pendidikan kewirausahaan dilaksanakan dengan tujuan memberdayakan kemandirian bagi pelakunya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005:242) kata pemberdayaaan memiliki arti cara atau proses, perbuatan memberdayakan. Sebagai sebuah proses, maka pemberdayaan adalah upaya terus-menerus melalui berbagai terobosan hingga tercipta masyarakat yang berdaya, yakni memiliki kemampuan dan kekuatan dalam menghadapi berbagai hal. Secara tidak langsung, kegiatan pemberdayaan juga sudah mencakup kemandirian, karena di dalamnya terkandung makna memiliki kekuatan dalam menghadapi berbagai hal.
Pendidikan kewirausahaan pada anak berkebutuhan khusus menjadi bahan yang cukup menarik untuk diteliti karena kewirausahaan mempunyai peran penting dalam menopang perekonomian suatu bangsa. Selain itu, pendidikan kewirausahaan yang dilakukan oleh anak berkebutuhan khusus semakin menarik, karena anak berkebutuhan khusus memerlukan pendidikan kewirausahan yang nantinya akan menjadi bekal dalam menghadapi tantangan global (Ishartiwi: 2013).
Berikut ini cara mengajarkan pendidikan berwirausaha bagi anak berkebutuhan khusus :
- Pembelajaran teori mengenai kewirausahaan
Berikan pemahaman kepada anak bahwa pendidikan kewirausahaan dapat menguntungkan bagi anak dari semua latar belakang sosial ekonomi karena mengajarkan anak-anak untuk berpikir luas dan mengasah bakat dan keterampilan yang dimilikinya serta meningkatkan rasa percaya diri.
Adapun risiko yang akan dialami seperti :
- Persaingan yang ketat
Ada banyak usaha yang bergerak di bidang yang sama dengan yang kita miliki sehingga risiko yang ada adalah persaingan. Bersainglah secara sehat agar tidak ada yang merasa dirugikan.
- Bekerja keras membangun usaha
Dalam menjalankan suatu usaha harus fokus, jujur, tepat waktu, ulet, rajin, dan yang tidak kalah penting adalah Ikhlas dalam menjalankan usaha tersebut.
- Kerugian
Rugi adalah hal yang ditakutkan oleh para pelaku usaha. Suatu usaha bisa mengalami kerugian dalam 2 kategori. Yang pertama adalah kerugian ringan yang jumlahnya tidak terlalu banyak dan tidak memberi efek negatif bagi keseluruhan usaha, dan yang kedua adalah jenis rugi yang membuat seluruh usaha merugi dan berujung pada kebangkrutan. Agar tidak mengalami kerugian harus terus memberikan inovasi dan hal-hal yang unik agar produk yang dihasilkan berbeda dengan yang lain.
- Kondisi pasar yang tidak stabil
Perekonomian yang cenderung naik turun juga menimbulkan risiko yaitu kondisi pasar yang tidak stabil. Contohnya seperti harga bahan baku yang harganya tiba-tiba naik, maka harga produk yang kita jual juga ikut naik. Saat harga naik, maka konsumen bisa beralih ke produk lainnya yang lebih murah.
- Pengenalan mengenai bidang kewirausahaan yang dapat dikembangkan oleh siswa
Adapun jenis-jenis bidang kewirausahaan antara lain di bidang produk dan jasa, contoh usaha dalam bidang produk seperti : menjual pulsa, membuat strap masker, menjual kaos dan bisnis kuliner. Dan pada bidang jasa seperti : penitipan hewan peliharaan, cuci steam, laundry dan membuka jasa pengetikan.
- Pengelompokkan siswa sesuai kemampuan bidangnya
Membagi tugas sesuai dengan kemapuan siswa seperti :
- Bagian pembuatan desain produk
- Bagian finance/keuangan untuk mengatur pembelian bahan baku, serta pemasukan dari penjualan barang
- Bagian pembuatan produk
- Bagian penginputan data, mengelola barang yang masuk dan barang keluar
- Bagian marketing/pemasaran, melakukan penjualan barang secara langsung maupun online
- Praktik pembuatan karya oleh guru/pendamping dan diikuti oleh siswa
Setelah mendapatkan ide tentang produk apa yang akan dibuat dan pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuan bidang masing-masing siswa, guru/pendamping dapat langsung memberikan contoh kepada siswa bagaimana cara mengerjakan pekerjaan tersebut yang sesuai dengan masing-masing bidangnya dan dapat langsung siswa memperaktekannya.
- Pembuatan karya oleh siswa dengan bimbingan guru/pendamping
Setelah siswa mengerti dengan tugasnya masing-masing peran guru/pendamping dapat memantau pekerjaan yang telah dibuat oleh siswa tujuannya agar ketika terjadi kesalahan/kekurangan, guru atau pendamping dapat langsung mengarahkan.
- Penyeleksian karya dan penjualan karya oleh siswa kepada orang di sekitar lingkungan atau secara online
Setelah produk selesai harus disortir terlebih dahulu apakah barang tersebut sudah layak untuk dijual atau tidak, tujuannya agar konsumen merasa puas dan tidak kecewa dengan barang yang telah dibeli. Pada penjualan awal dapat dilakukan di sekitar terlebih dahulu seperti teman-teman atau keluarga selain itu pemanfaatan sosial media seperti facebook, instagram dan marketplace seperti shopee, tokopedia dan lainnya juga sangat membantu dalam menaikan penjualan dan memiliki pasar yang lebih luas serta dapat dilihat oleh banyak orang.