Role Play bareng si Kecil, yuk!

Penyusun : Noor Fauziah R, S.Psi

Roleplay atau bermain peran adalah cara memahami sesuatu melalui peran-peran yang dilakukan oleh tokoh atau benda-benda di sekitar anak, sehingga anak dapat memahami sesuatu sambil berimajinasi (Kertamuda, 2015). Roleplay dapat memberi anak kesempatan untuk berperan sebagai seseorang atau memerankan situasi tertentu. Bisa berperan menjadi dokter, menjadi penjual dan pembeli di pasar, menjadi koki, dan masih banyak lagi. Kegiatan ini sering kali kita temui ketika melihat anak-anak bermain, namun saat situasi pandemi seperti ini, intensitas bertemu dengan teman sebaya khususnya bagi anak-anak sangat tidak memungkinkan. Maka dari itu, kegiatan ini bisa dilakukan di rumah bersama Mama dan Papa di rumah, lho. Roleplay ternyata punya banyak manfaat bagi perkembangan anak, cari tahu yuk!

1. Meningkatkan kemampuan berbicara

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fitriyani  (2019) menerapkan metode roleplay pada pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. Anak dapat mengetahui dan menambah kosa kata baru yang ia dengar dari lawan mainnya. Dalam kegiatan ini anak juga dilatih untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapatnya.

2. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

Dalam bermain peran, anak dihadapkan oleh sebuah peran yang dimana beberapa waktu akan menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan rencananya, hal ini melatih anak untuk mencari solusi agar permainan tetap berjalan. Anak juga dilatih untuk mampu berdiskusi dengan lawan mainnya.

3. Melatih Perspective Taking

Kemampuan perspective taking sangat diperlukan dalam kehidupan social, yang dimana anak dilatih untuk memahami situasi dan kondisi yang dialami, belajar untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Anak akan merasakan bagaimana rasanya rasanya menjadi dokter atau pasien misalnya, apa yang dirasakan pasien, apa yang dilakukan dokter, dll.

4. Mengembangkan kreativitas dan imajinasi

Dengan roleplay, anak dilatih untuk menjadi banyak akal. Dengan imajinasi, anak bisa mengubah benda-benda di sekitar menjadi apa yang ia butuhkan dalam kegiatan tersebut seperti pensil menjadi suntikan, kardus bekas menjadi rumah atau istana. Anak juga bisa memerankan apa yang ia suka atau cita-citakan seperti menjadi polisi, dokter, robot, dll.