Oleh: Imarotul Masiroh, S.Psi
Kemampuan sosial adalah salah satu aspek yang penting untuk dikuasai oleh setiap individu, termasuk siswa dengan special need. Siswa special need yang mendapatkan stimulasi dan dukungan dalam menguasai kemampuan sosial diharapkan akan mampu membangun hubungan yang positif dengan lingkungan sosialnya. Sehingga mereka mampu secara aktif ikut berkontribusi dan menjalankan peran dalam masyarakat.
Pengalaman bersosialisasi bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan atau bahkan dapat memicu stres bagi siswa dengan special need. Kondisi ini dapat berkaitan dan dipengaruhi banyak hal seperti adanya kesulitan dalam mengenali emosi diri dan orang lain, self-esteem yang rendah, perilaku agresif, hambatan bahasa, dll. Sehingga dukungan dan stimulasi spesifik perlu ditentukan dan diberikan secara konsisten. Orang tua atau pendamping dapat menentukan aspek sosial yang perlu ditingkatkan misalnya kemampuan menyapa, mengantri atau menunggu giliran, berkenalan dan memperkenalkan diri, cara meminta tolong, menolak, menunjukan empati, menyampaikan pendapat, dll.
Perkaya kemampuan sosial siswa dengan menggunakan berbagai media belajar yang sesuai. Menggunakan flashcard, social story, membaca cerita, menonton film dan mendiskusikan aspek sosial yang dapat dipelajari dari setiap media belajar yang digunakan. Ajak mereka untuk berdiskusi tentang peristiwa apa yang terjadi pada cerita atau film serta bedakan respon tokoh yang sudah tepat dan yang belum. Lakukan juga role play untuk menerapkan konsep sosial yang sudah dipelajari. Misal, role play berbelanja, berkenalan, meminta tolong, dll.
Melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan sosial akan sangat bermanfaat untuk memberikan pengalaman dalam berinteraksi. Akan sangat mungkin siswa akan merasa tidak nyaman atau bahkan menghindari interaksi sosial. Namun, hal itu adalah suatu hal yang sangat wajar terjadi dan tanamkan bahwa akan selalu ada kesempatan lain untuk berlatih. Dukung mereka dengan kesabaran dan konsistensi. Tunjukkan respon positif dan jadilah role model yang baik dengan mengapresiasi setiap usaha mereka dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Berikan perhatian penuh dengan menjaga kontak mata, menunjukkan ketertarikan dan aktiflah bertanya agar percakapan mengalir.