Pentingnya Activity of Daily Living Bagi Anak Special Needs


Oleh : Sintia Nur Ramdela, S.Psi

Pada pembahasan ini kita sebagai pendidik pasti memiliki sebuah pencapaian dalam perkembangan anak, terutama bagi perkembangan anak special needs. Pada activity of daily living berperan penting bagi kehidupan anak. Kegiatan ini biasa disebut dengan bina diri, hal  mengacu pada kegiatan keseharian yang dapat dilakukan anak sehingga dapat melatih keterampilan.
Kegiatan ADL ini juga sangat membantu dalam perkembangan motorik, individu sebagai makhluk sosial dan kemandirian anak. Adapun tujuannya agar anak dapat berkomunikasi dengan baik dimasyarakat, dapat merawat diri, menolong diri, dapat menolong sesama, dan untuk melatih motorik sehingga dapat mengembangkan sebuah keterampilan anak.
Kegiatan ini juga dapat dilakukan sambal bermain. Berikut contoh yang dapat dilakukan dalam kegiatan ADL yaitu;


Berkomunikasi 
Melakukan kegiatan bersama seperti Market Day. Ada beberapa anak yang menjadi penjual, pembeli, koki, kasir bahkan  pramusaji. Antara penjual-pembeli dan pramusaji dapat berlatih komunikasi 2 arah. Koki dapat melatih ketrampilan masak dan melatih motorik. Sedangkan kasir dapat melatih kognitive skills pada anak. Anak diajarkan untuk berlatih kewirausahaan
Dalam berkomunikasi anak dapat belajar yang berkaitan dengan tata cara bergaul seperti mengucapkan salam, cara mengucapkan terima kasih, mengucapkan minta maaf, permisi maupun meminta tolong.


Merawat Diri
Kegiatan ini meliputi berlatih toileting, membuka pakaian, memakai pakaian, mandi, menyikat gigi, keramas, menyisir rambut, berhias, memakai kaos kaki, memakai sepatu, merawat sepatu , mencuci pakaian, melipat dan menyetrika.


Kemampuan Membersihkan Lingkungan Sekitar
Menyapu, mengepel, lap kaca, menyirami tanaman, membersihkan halaman rumah/sekolah dan membersihkan benda-benda yang ada di rumah maupun di sekolah.


Kegiatan tersebut sangat penting dilakukan, agar menciptakan kemandirian dan berdaya guna di lingkungan masyarakat. Alahkah baiknya kegiatan ini dilakukan sejak dini sesuai dengan level usianya. Dapat dilakukan secara berulang baik di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu guru/pendamping anak dan orangtua harus bisa bekerja sama untuk proses perkembangan anak dalam kegiatan ADL tersebut.