Kapan Anak Siap Untuk Toilet Training?


Oleh: Riskya Prima Claranita, S.Psi.
Toilet training adalah kemampuan awal yang harus dikuasai oleh anak-anak agar dapat mandiri dalam mengurus diri baik saat saat di rumah ataupun saat mulai bersekolah. Dengan melatih anak mengurus diri di toilet, parents tidak perlu lagi khawatir harus menganti popok atau celana, serta membersihkan area yang basah atau kotor karena anak yang mengompol. Selain itu, kemampuan toileting juga menjadi salah satu kriteria anak siap untuk bersekolah loh parents. 
Melihat pentingnya toilet training, ternyata kesiapan anak untuk berlatih toilet tidak ditentukan oleh usia loh parents. Meskipun biasanya anak di usia 18 -24 bulan  telah menunjukan jika mereka telah siap untuk berlatih mengurus diri di toilet, namun terdapat faktor-faktor lainnya yang menunjukan kesiapan anak untuk toilet training. Apa saja ya parents kesiapan untuk melatih kemampuan ini?
Menurut Narayan dan Kutty, terdapat beberapa faktor untuk mengetahui kesiapan anak dalam toilet training, yaitu:


Kondisi fisik merupakan faktor penting dalam melatih kemampuan toilet. Parents dapat melihat apakah anak dapat konsisten tetap kering atau tidak mengompol selama satu jam dengan kondisi anak mendapatkan asupan cairan normal dan bukan saat cuaca hujan. 


Kemampuan anak dalam memahami instruksi merupakan faktor lainnya dalam melatih kemampuan toilet. Parents dapat melihat apakah anak dapat memahami instruksi sederhana yang biasanya anak usia 2 tahun dapat pahami seperti “bukalah celanamu!”. 


Kemampuan motorik anak untuk mencapai toilet dan kemampuan untuk melepaskan serta menggunakan kembali celana.
Yuk parents sebelum melatih anak toilet training, parents dapat mengecek kesiapan anak dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
Apakah anak dapat tetap kering (tidak mengompol) selama durasi 1 jam?
Apakah anak dapat berjalan dan duduk di toilet?
Apakah anak dapat menurunkan dan menaikan celana kembali?
Apakah anak dapat memahami dan mengikuti instruksi sederhana?
Jika sebagian besar pertanyaan di atas dijawab dengan “iya”, berarti anak sudah siap untuk toilet training parents. Jika sebagian besar pertanyaan dijawab dengan “tidak”, parents bisa mengajarkan terlebih dahulu kemampuan mana yang belum anak kuasai seperti pada kemampuan mengikuti instruksi, parents dapat mengajarkannya dengan memandu anak secara fisik seperti mengajak anak untuk duduk di toilet ataupun kemampuan motorik seperti berlatih untuk duduk atau berjongkok.