Perilaku Adiksi pada Anak-Anak dan Remaja


Oleh: Imarotul Masiroh, S.Psi

Adiksi menjadi salah satu masalah yang cukup pelik khususnya bagi remaja dan anak-anak. Adiksi tidak hanya terjadi pada penggunaan rokok, narkoba ataupun alkohol. Namun, salah satu adiksi yang sangat rentan untuk terjadi pada anak-anak dan remaja adalah dalam penggunaan berbagai gawai. Seperti adiksi dalam penggunaan media sosial atau video games.  Ketika seseorang mengalami kecanduan atau adiksi, akan menyebabkan munculnya berbagai masalah hampir di seluruh aspek seperti sekolah, kesehatan, sosial dan kemampuan mengelola emosi. Mereka yang mengalami adiksi bisa kekurangan waktu tidur yang dapat mempengaruhi produktivitas dan tentunya kesehatan. Karena mereka kesulitan untuk berhenti dari perilaku adiksinya, maka mereka pun akan kesulitan memenuhi tugas-tugasnya serta kehilangan minat pada hobi dan aktivitas lainnya.
Penyebab perilaku adiksi sangat beragam. Salah satunya adalah dikaitkan dengan pengalaman traumatis. Seorang anak dapat menggunakan perilaku adiksi sebagai cara untuk mengatasi stress atau rasa sakit. Dalam hal ini perilaku adiksi digunakan sebagai pain killer yang akan memberikan nyaman dan tenang. Hal ini tentu memerlukan perhatian khusus serta kontrol aktif dari orang tua untuk mendampingi anak mengatasi perilaku adiksi anak. Orang tua dapat memberikan peraturan yang tegas seperti anak-anak hanya diizinkan bermain video games selama 1 jam dalam sehari dan hanya di akhir pekan. Orang tua juga diharapkan memberikan contoh bagaimana menjalankan aktivitas sehari-hari dengan sehat dan penuh tanggung jawab. Ajak pula anak untuk berdiskusi tentang mengapa mereka begitu menyukai aktivitas tersebut, apa yang mereka rasakan ketika mengerjakan aktivitas tersebut dan bersama-sama menentukan alternatif aktivitas lain yang lebih sehat.
Perilaku adiksi akan memberikan dampak negatif yang signifikan pada kehidupan remaja dan anak-anak jika tidak ditangani dengan tepat. Kegagalan dalam sekolah dan kehidupan sosial dapat menjadi masalah yang ikut hadir  pada tahapan perkembangan mereka selanjutnya. Sehingga, jika perilaku adiksi sudah sangat mengganggu dan anak-anak kehilangan kemampuan pengendalian diri mereka, orang tua dapat melibatkan profesional seperti psikolog agar dapat memperoleh penanganan dengan tepat.