Oleh Sukma Putri Utami, S.Psi
Ada seorang anak “A” berumur 5 (lima) tahun yang senang berbuat iseng seperti berteriak, menggigit, memukul, melempar barang, membanting pintu, atau mendorong orang lain. Saat “A”melakukan hal-hal tersebut, orang di dalam rumah menjadi terganggu dan memarahi “A.” Akan tetapi ketika sudah diberi peringatan “A” masih terus melakukan perbuatan yang disebutkan sebelumnya, dan bahkan kadang lebih sering terjadi.
Cerita di atas hanyalah sebuah ilustrasi, namun apakah diantara Ayah dan Bunda ada yang pernah mengalaminya? Apakah Ayah dan Bunda merasa bingung bagaimana ketika perilaku tersebut terjadi? Mari kita simak penjelasan berikut.
Saat anak berperilaku kurang adaptif (berbuat iseng, tantrum, memberontak), ada berbagai alasan yang melatarbelakanginya. Alasan, penyebab, atau tepatnya fungsi dari dilakukannya bebagai perilaku kurang adaptif dibagi menjadi empat yaitu (De Franco, 2022):
Attention (Atensi atau Perhatian)
Perilaku mencari atensi atau perhatian bertujuan untuk mendapat respon dari orang lain, misalnya orang tua atau saudara. Bentuk respon yang dianggap sebagai perhatian dapat berupa pujian, kemarahan, kepala orang menoleh ke anak, bisa juga berupa ekspresi kesal. Respon yang bisa dilakukan untuk fungsi perilaku ini adalah tidak memberikan respon perhatian yang anak inginkan. Misalnya saat anak membuang mainan sampai berbunyi keras, tetaplah bersikap biasa dan dampingi anak untuk mengembalikan mainan ke tempatnya.
Sensory (Stimulus Sensori)
Anak melakukan perilaku kurang adaptif untuk mendapatkan stimulus sensori untuk membuat diri mereka nyaman, misalnya dengan bermain mainan berbulu, melompat, bertepuk tangan, dan lain-lain. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberi kegiatan sensori dan motorik sesuai kebutuhan anak setiap hari.
Escape (Menghindar dari Hal yang Tidak Disukai)
Anak melakukan perilaku kurang adaptif untuk menghindari hal yang tidak tidak disukai misalnya menyelesaikan suatu tugas. Ia dapat sekuat tenaga berteriak atau membuat ruangan berantakan untuk membuat orang di sekitarnya membatalkan tugas yang tidak ia sukai. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan motivasi anak melakukan tugas tersebut. Misalnya dengan membujuk, ikut membantu, atau memberikan pujian.
Tangible (Ingin Mendapatkan Benda-benda yang Sedang Diinginkan)
Anak mungkin dapat berteriak, menggigit, memukul, atau melakukan hal lain untuk mendapatkan hal yang ia inginkan (tangible=benda berwujud), dapat berupa mainan, jajanan kesukaan, aktivitas kesukaan,benda kesukaan, dan lain-lain. Respon yang bisa diberikan adalah dengan memberikan anak hal yang dia inginkan setelah ia meminta dengan cara yang baik.
Referensi:
De Franco, David. (2022, July 18). The Four Functions of Behavior: Understanding Your Child’s Actions. https://www.sunnydayssunshinecenter.com/blog/the-four-functions-of-behavior-determining-what-is-maintaining-your-childs-behavior
l