Menciptakan Semangat Pembelajaran Jarak Jauh bagi Siswa Inklusi

Situasi pandemi saat ini membuat dampak yang sangat signifikan bagi para pelajar, tak jarang banyak sekali di jumpai keluhan dari peserta didik dan orang tua. Khususnya pagi siswa inklusi. Pada situasi pandemi ini para orang tua mau tak mau harus ikut berperan dalam pembelajaran anak selama di rumah, agar anak merasa nyaman dan aktif di bersamai dengan orang tuanya.

Ada satu kasus dimana ada siswa inklusi yang dalam satu hari bisa 6 sampai 7 kali meghubungi guru nya hanya untuk bertanya tugas dan materi yang tidak di mengerti. Dari guru satu, di lempar ke guru lainny. Hal tersebut terus belanjut sampai membuat dirinya merasa bahwa guru –guru tersebut tidak suka dirinya, bahwa guru-guru tersebut marah padanya, sampai akhirnya dia mengadu kepada guru yang memang dia rasa aman dan mau mendengarkan.

Usut-punya usut ternyata anak tersebut memang tidak pernah di bantu, tidak pernah di dampingi atau di perhatikan orang tuanya selama pembelajaran daring. Maka itulah ia selalu bertanya kepada guru: apakah yang di kerjakan sudah benar? apakah tugasnya mendapatkan nilai? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Hal ini yang harus di perhatikan oleh orang tua bahwa anak adalah titipan yang Allah berikan dan harus di berikan hak sebelum menuntut kewajibannya. Memahami kondisi dan menerima anak tersebut sebagai anugrah yang harus di jaga di rawat baik fisik dan psikisnya.

Masa-masa ini adalah masa-masa indah di mana orang tua akan lebih dekat dengan anaknya, masa indah dimana pahala bertumpuk, karna sejatinya pendidikan anak terbesar ada di tangan orang tua.

Berikut cara menciptakan semangat pembelajaran jarak jauh:

  1. Sebelum berkegiatan, aktivitas pagi di awali dengan aktivitas fisik seperti olahraga, tujuannya adalah untuk membangkitkan energi positif, dan ini juga baik di lakukan untuk anak-anak yang kebutuhan geraknya tinggi. Dengan olahraga anak akan membuang sedikit energi nya, sehingga energi yang tersisa dapat di optimalkan untuk belajar.
  • Jika tidak sempat berolahraga di luar karena khawatir dengan pandemi yang sedang mewabah. Kegiatan olah raga bisa di lakukan di rumah/pekarangan rumah atau dengan kegiatan lain seperti membantu kegiatan bersama orang tua seperti menyapu, menyiram tanaman, berbelanja di warung dan lain-lain. Hal ini juga dapat melatih dan membiasakan tugas kewajiban di rumah. Salah satu contoh:
  • Sebelum kegiatan belajar daring, ajak ananda untuk sarapan atau ikut membuat sarapan pagi. Dengan sarapan anak mempunyai tambahan energi untuk ia bisa berkonsentrasi dalam belajar.
  • Siapkan ruang belajar di rumah, seperti ruang kelas dan dibuat senyaman mungkin, agar ananda tidak bosan, dan semangat selama belajar daring.
  • Mencari informasi lain sebagai tambahan jika materi yang diberikan kurang jelas atau sulit di pahami anak.
  • Memberikan reward jika anak melampaui tugas belajarnya, tentunya reward yang bermanfaat untuk ananda, yang dapat membantu dan mempermudah proses belajarnya.

Inti dari trik diatas  adalah pendampingan orang tua, ada atau tidak adanya pandemi, orang tua bertanggung jawab atas perkembangan anak-anaknya secara optimal.

Penulis : Rusdiana, S.Pd