Keterampilan membaca merupakan salah satu aspek yang perlu untuk terus dikembangkan pada anak-anak. Anak-anak akan mendapatkan begitu banyak manfaat dalam menjalani kegiatan belajar jika dibekali kemampuan membaca yang mumpuni. Begitupun sebaliknya, saat proses belajar tidak disertai dengan kemampuan membaca yang cukup maka tidak menutup kemungkinan anak-anak akan mengalami berbagai hambatan.
Menumbuhkan semangat membaca sejak dini menjadi kunci utama dalam membentuk keterampilan membaca. Selain itu, mendampingi dan mempersiapkan anak-anak untuk kemudian menjadikan membaca sebagai kebutuhan juga perlu dilakukan. Diantara persipapan yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan mengembangkan kemampuan atensi atau kemampuan memusatkan perhatian anak-anak pada kegiatan membaca. Berikut beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam mendampingi anak mengembangkan kemampuan membacanya.
Proses yang bertahap
Seiring bertambah usia kemampuan atensi anak akan meningkat. Penting untuk melihat sejauh mana anak-anak nyaman untuk melakukan satu kegiatan membaca. Memaksakan anak untuk langsung dapat duduk lama akan memberikan pengalaman membaca menjadi sesuatu yang kurang menyenangkan. Orang tua perlu menemukan penyebab yang tepat saat anak-anak kesulitan memfokuskan perhatian, kemudian membantu mereka untuk memulai kegiatan membaca dengan nyaman.
Pemberian jeda
Pemberian jeda pada kegiatan membaca juga bisa menjadi salah satu pilihan agar anak dapat istirahat sejenak. Orang tua dapat membuat kesepakatan di awal agar anak-anak fokus untuk rentang waktu tertentu dan setelahnya akan ada jeda. Hal ini akan mendorong anak untuk lebih fokus karena ada kepastian tentang berapa lama waktu kegiatan membaca akan berlangung.
Dimulai dari bacaan yang disukai
Ketika memasuki usia sekolah, anak-anak akan mendapatkan tugas membaca dari berbagai mata pelajaran. Selain buku pelajaran, orang tua juga dapat menyediakan berbagai buku bacaan menarik lainnya serta berikan kesempatan bagi anak-anak untuk memilih bacaan yang disukai.
Menciptakan ruangan yang kondusif
Anak-anak sangat kreatif dalam menjadikan hal-hal disekitarnya menjadi mainan yang menarik. Sehingga perlu diperhatikan tentang penataan ruangan yang minim gangguan. Begitupun dengan keputusan meletakkan barang-barang elektronik seperti televisi. Menyediakan ruangan khusus untuk belajar atau perpustakaan pribadi di rumah dapat menjadi pilihan ketika ingin menciptakan ruangan membaca yang kondusif bagi anak-anak.
Pendampingan yang maksimal
Kemampuan komunikasi anak-anak tentunya masih dalam tahap perkembangan. Tidak semua anak dapat mengungkapkan kesulitan yang dihadapi. Sehingga pendampingan orang tua sangat diperlukan. Pendampingan dapat dilakukan dengan membantu anak mengartikan kata-kata baru, memvisualisasikan isi bacaan, mendiskusikan dan mendengarkan anak memberikan pendapat dari buku yang dibaca. Menjelaskan tentang tujuan membaca juga bisa dilakukan sehingga anak semakin tergerak untuk menemukan informasi-informasi pada bacaan. Jika memungkinkan, orang tua juga dapat meminta anak untuk menuliskan hal-hal yang telah dibaca menjadi sebuah rangkuman atau peta konsep. Hal ini dapat melatih anak untuk lebih fokus dan teliti pada isi bacaan.
Kegiatan membaca seringkali menjadi hal yang terkesan akan membosankan untuk dijalankan. Namun semakin dini anak diperkenalkan dengan betapa banyaknya hal seru bisa diperoleh dari buku bacaan, maka akan semakin cepat menumbuhkan minat membaca pada anak. Sehingga menjadi hal yang penting bagi orang tua untuk hadir secara penuh memperkenalkan kegiatan membaca dan menjadikannya sebagai kegiatan rutin.
Penulis : Imarotul Mashiroh, S.Psi