Konsep Belajar yang Sederhana di Masa Pandemi

Situasi pandemi saat ini semakin panjang, beberapa orang terkurung dalam situasi yang tak nyaman. Membatasi aktifitas dan pola pikir yang kritis.

Tak jarang beberapa orang tua yang di rumah kewalahan, membagi waktu agar semua aktivitas, dapat terpenuhi. Ada  juga beberapa orang tua yang cuek, sehingga kebutuhan anak tidak terpenuhi, dan ada beberapa orang tua juga yang pasrah karna keadaan. Sehingga anak ikut bingung.

Bukan situasi pandemi nya yang harus kita ubah, melainkan pola pikir kita yang harus lebih luas, lebih cermat agar keadaan diri kita berubah meski dalam situasi yang tak nyaman.

Hal ini juga yang harus di lakukan para orang tua di rumah dalam membersamai anak belajar di rumah. Merasa bahwa waktu belajar anak akan berkurang, merasa tidak mengerti yang di ajarkan, cari kesana-sini tambahan belajar. Hingga akhirnya anak merasa lelah, jenuh dan jadi cenderung malas belajar.

Kenapa hal ini bisa demikian? Bisa jadi karna metode belajar yang sulit di pahami, cara belajar yang monoton, atau pembelajaran tidak sesuai yang di inginkan oleh anak.

Yuuuk ayah bunda mari kita pahami konsep belajar terlebih dahulu.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan suatu proses. Proses belajar ditandai dengan adanya perubahan pada perilaku individu, tetapi tidak semua perubahan pada perilaku individu terjadi karena belajar.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Skinner (dalam Muhibbin Syah, 2010:88), bahwa “Belajar merupakan suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif”.

Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

Jika sudah paham konsep di atas, mari kita kenali cara belajar sederhana.

  1. Membangun suasana belajar yang santai.

Orang tua mampu menciptakan suasanan santai, santai disini tidak monoton atau serius. Karena  konsep santai disini, belajar bisa di lakukan di mana saja. Tidak harus di meja belajar. Belajar bisa di taman, di teras, bahkan sambil bermain.

2. Memberikan waktu istirahat.

Memberikan waktu untuk istirahat dapat membuat anak tidak mudah bosan atau hilang minat dalam belajar. Pastikan belajar tidak berlangsung berjam-jam lamanya. Kalaupun ingin menerapkan waktu belajar yang panjang, pastikan memberi waktu istrahat dan bermain di sela-sela belajar.Karena anak-anak cenderung memiliki short attention span, ia akan mudah bosan dan hilang minat belajar. Mengatur waktu ini sangat penting dilakukan oleh orang tua.

3. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba hal lain


Seperti memperkenalkan kegiatan belajar yang lain di luar kegiatan rutin sekolah. Misalnya mencoba membuat sarapan sendiri, membuat susu sendiri, membantu ayah dan bunda dalam pekerjaan sehari-hari di rumah, hal ini adalah bentuk pembelajaran yang berharga yang harus di kenalkan pada anak, secara tidak langsung mengajarkan disiplin dan tanggung  jawab untuk dirinya sendiri.

4. Memahami bidang yang di minati.

Kadang anak memiliki ketertarikan tersendiri pada suatu bidang pelajaran, entah di bahasa, matematika, sains. Sebisa mungkin orang tua memfasilitasi bidang belajar yang disukai. Hal ini untuk membangun kesan belajar itu menyenangkan tidak menyiksa.

Dan berusaha sebisa mungkin untuk mendorong pelajaran-pelajaran lain juga berguna pada kehidupan kita kelak. Orang tua juga harus menjelaskan dengan baik seberapa pentingnya mempelajari berbagai ilmu tersebut kepada anak, karena dengan mengetahui alasan yang tepat mengapa anak harus belajar, maka ia akan semakin rajin belajar. Hal ini membuat anak akan lebih terbuka, menerima pelajaran meski tidak di sukainya.

5. Merayakan prestasi anak

Pujian dan memberinya hadiah sederhana setelah ia mencapai sesuatu akan memberikan suntikan semangat agar mau lebih sering belajar. Jangan terlalu sering mengkritik atau menunjuk kesalahan atau apa yang tak bisa dilakukan anak.Orangtua patut berhati-hati dengan komentarnya. Karena kata-kata orang terdekatnya sangat berdampak pada kehidupan anak ke depannya. Jadi bimbinglah anak dengan cara yang terbaik untuknya.

Ayooo ayah bunda, mari bersama membuka diri, memahami apa tujuan dari belajar, dan menerima bahwa belajar itu bisa dimana saja,  dengan apa saja medianya. Sama-sama memberikan contoh semoga anak bisa semangat dan tidak malas lagi.

Jangan sungkan untuk memberikan pujian pada anak jika bisa menyelesaikan tugas, baik tugas sekolah maupun tugas rumah.

Penulis : Rusdiana, S.Pd