Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Anak Walau #DiRumahAja

Penyusun : Afifah Nurul Karimah, S.Psi

Seperti yang kita ketahui bersama, pandemi COVID-19 membuat interaksi sosial terbatas secara fisik. Anak-anak mulai melakukan rutinitas belajar di rumah saja, berinteraksi hanya sebatas via media online seperti zoom atau google meet, namun di sisi lain, kebutuhan dan urgensi interaksi sosial dalam mengembangkan kemampuan sosial serta kecerdasan interpersonal juga tidak bisa dilepaskan begitu saja.

Kecerdasan interpersonal ini merupakan salah satu dari kecerdasan majemuk yang sangat penting dalam perkembangan anak. Kecerdasan interpersonal yang berhasil akan membuat anak mampu mengembangkan keterampilan interaksi dengan orang lain secara positif, dalam hal ini aspek sosial dan emosi sangatlah memengaruhi.Perkembangan sosial emosi banyak membantu anak dalam menjalin relasi sosial, kegiatan bermain dan juga bersosialisasi (Tatminingsih, 2019).

Mengingat pentingnya perkembangan dalam peningkatan kecerdasan interpersonal ini menjadi catatan khusus bagi para pendidik dan juga orangtua untuk saling bekerjasama. Dengan terbatasnya interaksi, tidak seharusnya menjadi alasan untuk tidak berupaya optimal mengembangkannya demi masa depan anak yang lebih baik.

Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Lebih banyak menstimulasi kegiatan belajar di rumah dengan strategi bermain. Kegiatan bermain dapat mendorong anak untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi baik secara verbal dan non-verbal, meningkatan kemampuan dalam mengatasi konflik, belajar menjalani peran, melihat sudut pandang orang lain juga bernegosiasi. Walaupun misalnya sulit dilakukan bersama teman sebaya secara langsung, kegiatan ini bisa dilakukan via media online seperti zoom atau bersama orangtua, kakak/adik secara langsung di rumah.
  2. Pendidik memberikan tugas belajar di rumah yang bersifat project-based learning, sehingga anak akan mengembangkan keterampilan dalam kepercayaan dirinya serta mendorong anak untuk bertanya/berbicara lebih banyak terhadap orang lain dalam mengungkapkan ide atau gagasannya.
  3. Mengajak ananda untuk menggambar dengan ragam metode. Dalam menggambar, anak bisa mengekspresikan emosinya secara bebas. Minta anak untuk menjelasksan apa maksud atau cerita dari gambar yang ia buat.
  4. Memperbanyak kelekatan waktu yang intensif dan berkualitas dengan anak di rumah perlu untuk dilakukan oleh orangtua. Hal ini menjadi penting karena, dalam keadaan harus #dirumaaja, anak hanya memiliki teman secara langsung yaitu anggota keluarganya, dalam hal ini orangtua berperan utama dalam berkontribusi aktif mengembangkan kemampuan sosial-emosinya.
  5. Orangtua perlu untuk berkomunikasi aktif dan bekerjasama dengan guru untuk saling menemukan solusi terbaik dalam meningkatkan kecerdasan interpersonal anak.