Memperkenalkan Tradisi Idul Adha pada Anak Berkebutuhan Khusus

Penyusun : Muhammad Fatkhurrahman, S.Pd


Mengajarkan anak mengenai tradisi, budaya, dan adat istiadat penting untuk dilakukan sejak dini, karena secara tidak langsung akan berpengaruh pada kepribadian dan karakter anak nantinya. Orang tua bisa mulai mengajari anak tradisi dan budaya dengan memperkenalkan tradisi Idul Adha yang akan berlangsung sebentar lagi. Manfaatkan momen ini untuk mengajarkan pada anak bahwa perayaan ini tidak hanya mengenai sembelih hewan saja, tetapi juga makna-makna lain di baliknya seperti:

  1. Beri Pemahaman tentang Idul Adha
    Pertama yang harus dilakukan adalah memberi pemahaman kepada anak terutama anak berkebutuhan khusus mengenai tradisi Idul Adha. Jangan hanya menjelaskan dengan kata-kata saja, Bantu dengan beberapa media visual atau video agar anak bisa lebih paham. Biasanya dengan media visual, apa yang diajarkan pada anak akan lebih mudah untuk masuk dan dipahami dengan baik. Jika anak banyak bertanya karena kurang paham,Orangtua bisa ambil kesempatan ini untuk mulai menjelaskannya secara perlahan-lahan.
  2. Ajak Anak Menabung
    Setelah memberi pemahaman untuk anak, Orantua bisa mulai menerapkannya dengan mengajak anak mulai menabung sedikit untuk mengumpulkan uang dan membeli hewan yang akan disembelih.Setelah uangnya terkumpul, jangan lupa untuk turut mengajak anak memilih hewan kurban yang akan dibeli. Jelaskan lagi pada anak bahwa hewan ini nantinya akan diolah menjadi makanan yang nikmat dan bisa disantap bersama keluarga.Jangan lupa, beri tahu pada anak bahwa hewan kurban itu akan dibagikan kepada keluarga lain dan keluarga yang kurang mampu. Dengan berkurban kita sudah berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
  3. Ajarkan Puasa Sunnah
    Menjelang Idul Adha, ada puasa sunnah yang bisa Orangtua ajarkan kepada anak diantaranya yaitu puasa dua hari yang dikenal sebagai puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah (H-2) dan Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah (H-1)sebelum Hari Raya Idul Adha. Pada hari H puasa, orangtua bisa membangunkannya untuk sahur dan siapkan sahur bergizi yang akan membuat anak kuat puasa hingga maghrib nanti.
  4. Ajak Anak untuk Salat Idul Adha
    Hal yang sangat penting bagi orangtua untuk mengajarkan anak tentang shalat Idul Adha jauh-jauh hari. Ajarkan apa saja yang harus dilakukan saat shalat Eid seperti melafalkan niat shalat Idul Adha. Pada hari H, bangunkan anak lebih pagi untuk mandi dan bersiap melaksanakan salat Idul Adha berjamaah. Salat Idul Adha biasanya dilaksanakan lebih pagi daripada salat Idul Fitri. Jika biasanya sebelum salah Idul Fitri kita sarapan dulu, menjelang salah Idul Adha malah tidak disarankan untuk sarapan.