Penyusun : Dessy Yustiana, S.Pd.
Perubahan zaman membuat kondisi perekonomian semakin pelik, termasuk keuangan setiap individu. Rasa-rasanya, bagi anak saat ini sudah memerlukan pendidikan finansial sejak dini untuk mengantisipasi sikap ‘bodo amat’ oleh anak terkait keuangan.
Tidak hanya itu, saat ini perkembangan teknologi dan perubahan hidup masyarakat sudah banyak menciptakan inovasi-inovasi baru dalam dunia finansial selain yang sudah kita kenal saat ini. Bagaimana perubahan dunia finansial pada 5-10 tahun ke depan?
Apa itu pendidikan finansial?
Pendidikan finansial bisa dikatakan adalah mengajari anak untuk bisa memahami ilmu keuangan. Dengan menerapkan pendidikan finansial, anak-anak diajari cara mengelola uang dengan baik. Tujuan dari pendidikan finansial ini agar anak terbiasa mengatur masalah finansialnya sejak dini. Jika pendidikan finansial ini sudah diajarkan sejak kecil, maka anak bisa memahami mana kebutuhan yang harus diutamakan, mereka bisa belajar untuk menyimpan uang serta menghemat pengeluaran sendiri.
Manfaat pendidikan finansial sejak dini :
1. Anak-anak yang mendapatkan pendidikan sejak dini dari lingkungan keluarga termasuk orangtuanya akan memiliki dampak yang lebih bagus dalam hidupnya saat memandang nilai uang. Adapun manfaatnya adalah :
2. Anak mampu memahami makna dan pentingnya kecerdasan finansial.
3. Anak akan terbiasa mengelola keuangan mulai dari hal yang kecil hingga yang paling besar.
4. Mampu menghadapi perubahan dan dinamika ekonomi di masa depannya kelak.
5. Anak memiliki karakter yang mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab. Mampu mengembangkan jiwa wirausaha dan memecahkan masalah finansial.
Pengenalan nilai dan makna uang sejak dini kepada anak bukan untuk mendidik anak menjai konsumtif atau mata duitan. Karenanya dalam memperkenalkan dunia finansial terhadap anak harus disesuaikan dengan usianya. Pendidikan itu diberikan secara perlahan-lahan dengan bimbingan secara terus menerus dari orangtua.
Lalu bagaimana cara mengenalkan nilai dan makna uang kepada anak sesuai perkembangan usianya?
Penjelasan ini dapat membantu orang tua dalam memberikan penidikan finansial sejak dini kepada anak-anaknya.
1. usia balita
Pada usianya ini, anak diberikan pemahaman awal tentang uang. Seperti benda yang bernama uang, mata uang Indonesia, jenis uang berupa logam dan kertas. Pada usia ini akan harus ditemani setiap membeli jajan atau mainan di warung karena anak belum mengenal nilai jual dan kembalian.
Di usia balita ini, orang tua juga bisa mulai mengajak anak membuat celengan sendiri. Lalu mengajarkannya untuk mengisi celengan itu dengan uang. Orangtua dapat memberikan edukasi atau nasihat yang baik mengenai budaya menabung sehingga hal ini akan melekat terus dalam benak anak.
2. usia pendidikan dasar
Orangtua mulai memberikan pengetahuan lebih lanjut seperti nilai-nilai uang, jumlah, kalkulasi, dan mengatur tempat-tempat keuangan yang lebih diprioritaskan sesuai usianya saat ini.
Anak di usia Sekolah Dasar juga sudah bisa dilibatkan proses belanja dan jual beli di toko, warung tetangga, swalayan, ataupun pasar.
Setelah itu, anak juga diberikan pemahaman awal tentang struk belanja. Belajar mengenai harga barang yang dibeli. Jika ada diskonnya, anak juga mulai mengetahui apa itu diskon dan bagaimana penerapannya.
Anak usia ini juga sudah diberikan uang saku sehingga orangtua harus dengan gencar memberikan pemahaman tentang pentingnya menabung dan menjaga nilai uang. Anak juga diberikan pelatihan untuk bersedekah dengan orang lain dari uang sakunya.
3. usia remaja
Memasuki usia remaja, anak-anak semakin memiliki pengetahuan yang kompleks tentang berbagai hal. Bahkan mereka mulai mengenal keinginan membeli barang pribadi. Oleh karena itu, orangtua harus lebih dekat dan terbuka kepada anak.
Anak usia remaja sudah mulai diperkenalkan dengan sistem, metode dan sarana keuangan yang berkembang pada saat ini. Anak juga bisa mulai dikenalkan dengan investasi dan sistem-sistem lainnya yang berhubungan dengan keuangan. Namun kedekatan orang tua harus lebih intens dalam hal ini agar anak tidak salah melangkah dalam memahami uang.
Mengelola keuangan adalah keterampilan yang harus kita miliki. Karena ini sangat menentukan pola kita dalam bertahan hidup dengan pemasukan yang ada. Tak kalah pentingnya dari keterampilan kerja dalam mendapatkan uang itu sendiri. Selain untuk kita, skill ini pun semestinya kita wariskan kepada anak kita, agar mereka sedini mungkin siap dan cakap dalam mengelola keuangan mereka.