Penyusun : Muhamad Santoso, M.M.
Pandemi Covid-19 yang telah dirasakan sejak awal tahun 2020 membuat banyak aktivitas yang pada khususnya dilakukan di luar ruangan menjadi terbatas. Sehingga, perlu mencari cara untuk menghilangkan kejenuhan. Banyak hal yang dapat dilakukan dirumah, salah satunya kegiatan yang dapat dilakukan dirumah adalah bercocok tanam, bercocok tanam tidak harus menggunakan lahan yang luas, dengan lahan yang tidak terlalu luas pun dapat dilakukan loh, dan tentunya bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bersama dengan anak di rumah.
Kegiatan bercocok tanam juga merupakan media terapi bagi anak berkebutuhan khusus, melalui aktivitas bercocok tanam, anak-anak tanpa sadar dapat mengenali dan mengembangkan hampir semua jenis indera yang dimilikinya. Anak akan merasakan dan menstimulasi beragam kebutuhan sensori motor dengan menyentuh beragam tekstur.
Manfaat bercocok tanam juga tidak diragukan lagi dapat meningkatkan perkembangan motorik anak lewat banyaknya kegiatan yang membutuhkan koordinas mata dan tangan secara bersamaan. Hal ini bisa membantu mengembangkan kekuatan dan kesehatan fisik maupun mental anak. Bercocok tanam membuat anak aktif bergerak saat bekerja keras menggali, membawa, mengangkat, menyiram, dan lain-lain.
Berikut ini cara bercocok tanam bagi anak berkebutuhan khusus :
- Sediakan alat-alat bercocok tanam sederhana seperti pot/polybag, sekop, tanah yang telah dicampur pupuk, alat penyiram tanaman dan bibit buah, sayur atau bunga.
- Berikan contoh terlebih dahulu kepada anak tahapan-tahapan apa saja yang harus dilakukan, yang pertama sediakan pot/polybag lalu isi pot/polybag dengan tanah yang telah dicampur pupuk menggunakan sekop, jangan sampai terlalu penuh agar ketika nanti menyiram tidak berantakan, buat lubang di tanah menggunakan jari lalu masukan bibit, dalam proses menaruh bibit jangan terlalu rapat harus diberikan jarak, lalu tutup kembali dengan tanah dan disiram.
- Taruh pot/polybag ditempat yang terkena sinar matahari tidak secara langsung.
- Ajak anak untuk melakukan penyiraman tanaman sebanyak 2 kali sehari pada saat keadaan cuaca cerah, waktu pagi dan sore hari, tujuannya agar anak memiliki rasa tanggung jawab dalam hal merawat tanaman.
- Jika dirawat secara teratur dalam waktu 3-4 bulan menanam tomat atau cabai dapat dipanen hasilnya.