Jangan sampai anak tantrum sampai dewasa!

Penyusun : Annisa Muthmainnah, S.Pd

Banyak yang bertanya, apakah anak yang tantrum akan terbawa sampai usianya dewasa? Bagaimana supaya anak tidak tantrum tiba-tiba di tempat umum? Terkadang adapula orang tua mengeluh saat anak tantrum di tempat umum, karena orang lain akan memandang sebelah mata orang tuanya yang tidak mampu menenangkan anaknya. Pada dasarnya tantrum itu sendiri cara bentuk komunikasi anak untuk mengutarakan yang dirasakan seperti sedih, marah, dan kecewa. Anak yang tantrum bisa di redam emosinya, serta tidak menggunakan kekerasan seperti membentak, memukul, atau tidak memperdulikannya sama sekali, hal tersebut tidak akan meninggalkan trauma atau luka pada masa kecilnya.

Orang tua dapat mengatasi tantrum anak dengan cara :

  • Tetap tenang

Sebagai orang tua terkadang gemas dengan sikap anak yang tantrum di tempat umum secara tiba-tiba dan makin menjadi-jadi hingga mengamuk di tempat umum. Orang tua harus tetap tenang mengajak komunikasi anak, jangan memaksakan anak untuk menghentikan amarahnya. Orang tua bisa mengajak anak ke tempat yang lebih sepi, komunikasikan sampai anak tenang, beri pengertian mengapa orang tua tidak dapat menuruti kemauannya.

  • Cari tahu sebab anak tantrum

Orang tua bisa bertanya ke anak “Kamu masih ngantuk?”, atau “Kamu lapar?” atau “Kamu capek berjalan kaki?” atau “Kamu bosan?”. Pertanyaan seperti itu membuat anak merasa diperhatikan oleh orang tuanya. Jika orang tua sudah mengetahui sebabnya akan lebih mudah untuk mengatasinya.

  • Memberi respon dengan perhatian

Orang tua bisa memberikan respon dengan memeluknya atau mencium kening anak. Hal ini akan membuat anak merasa dicintai dan dipedulikan oleh orang tuanya. Orang tua tidak boleh mengabaikannya saat anak tantrum, seperti pura-pura meninggalkannya. Hal tersebut akan membuat anak semakin frustasi dan tidak dimengerti.

  • Mengalihkan perhatiannya

Orang tua tidak boleh mengalihkan perhatian ke hal lain yang ternyata hanya untuk memanipulatif anak agar berhenti tantrum. Orang tua dapat mengalihkan ke hal yang disukai anak, seperti membuat mainan, atau bermain bersama orang tuanya, atau memberikan snack kesukaan anak, atau jalan-jalan melihat objek baru seperti melihat gedung-gedung bertingkat, macam-macam kendaraan diselingi dengan bercerita memberikan informasi pada anak.

  • Menunda mengikuti kemauannya

Mengikuti kemauan anak hanya akan membuat kebiasaan buruk anak dengan mengulang sikap tantrumnya yang dianggap sebagai senjata untuk orang tuanya. Orantua bisa berlatih untuk menunda mengikuti kemauannya secara berkala.

Pastikan saat menghadapi sikap tantrum anak tidak ada yang terbawa emosi. Orang tua dapat bersikap tenang, perhatian, dan selalu berkomunikasi pada anak. Seiring berjalannya waktu emosi anak akan berkurang, dan anak dapat menyampaikan pendapatnya ke orang tua tanpa harus emosi.