Cara membuat “social story” untuk anak ASD (Autism Spectrum Disorder)

Penyusun : Restiyanti Wahyudin, S.Psi

Social story biasa digunakan untuk membantu anak dalam memahami tindakan apa yang harus dilakukan ataupun memahami sebuah prediksi, penyampaian diberikan melalui visual dengan kalimat yang mudah dimengerti anak. Social story pun terdiri dari beberapa langkah-langkah yang dibuat secara detail untuk berbagai macam situasi. Misal, ketika kita hendak mengajarkan anak-anak cara menggosok gigi, kita bisa menggunakan beberapa gambar. 1) Gambar anak mengambil sikat gigi 2) Gambar anak menuang pasta gigi ke sikat gigi 3) Gambar anak menggosok gigi 4) Gambar anak kumur-kumur 5) Gambar anak membersihkan sikat gigi. Dari urutan gambar tersebut kita deskripsikan secara sederhana dengan kalimat yag singkat dan mudah dimengerti. Berikut akan dijelaskan cara membuat social story :

  • Tetapkan tujuan

Tetapkan apa tujuan kita membuat social story? Pesan apa yang hendak disampaikan? Apa yang ingin kita ajarkan. Contoh, kita ingin mengajarkan anak “berbelanja ke supermarket”, maka tujuan dari pembelajaran ini adalah apa saja yang hendak dibeli di supermarket dan selama proses belanja berlangsung tidak lupa kita harus memberikan aturan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di dalam supermarket dengan aturan visual.

  • Kumpulkan informasi

Informasi yang dikumpulkan dalam langkah ini adalah:

  • Dimana situasi itu terjadi?
  • Dengan siapa situasi itu akan berlangsung?
  • Kegiatan apa yang akan dilakukan?
  • Bagaiaman memulainya?
  • Bagaimana mengakhirinya?

Misal, kita ingin mengajarkan anak “berbelanja ke supermarket” maka kita harus menjelaskan kepada anak, kita hendak belanja ke supermarket mana? Dengan siapa saja ia pergi? Apa yang akan kita lakukan di dalam supermarket dengan menjelaskan aturan-aturan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di dalam supermarket? Lalu jelaskan apa saja yang akan kita beli? Dimana dan bagaimana cara membayar barang-barang yang kita beli?

  • Menggunakan bahasa atau teks yang sederhana

Pastikan selalu menggunakan kalimat yang dimengerti anak dalam menjelaskan setiap gambar, kalimat berupa pola SPO atau SPOK yang mencakup jawaban dari pertanyaan apa, siapa, dimana, berapa, mengapa, kapan dan bagaimana.