Menjalin Hubungan Positif dengan Special Need Children

Penyusun : Imarotul Masiroh, S.Psi

Sebagai seorang pendidik atau orang tua bagi siswa dengan kebutuhan khusus, kita adalah sumber belajar utama bagi mereka.  Selain berbagai kegiatan belajar yang berkaitan dengan pengetahuan dan daily live skill, bagaimana cara kita berkomunikasi dan merepresentasikan diri juga menjadi hal yang mereka pelajari dan sangat mungkin untuk ditiru. Pendidik dan orang tua perlu untuk mengupayakan agar tercipta hubungan positif. Karena hal ini akan menjadi pengalaman pertama bagi mereka dalam berelasi, yang nantinya akan menjadi dasar bagi mereka dalam menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Lewat hubungan yang positif, mereka akan mengetahui bagaimana cara mengelola emosi, menghargai orang lain, keberanian mengutarakan pendapat dan ketidaksetujuan, menyelesaikan masalah dan berbagai aspek penting lainnya.

Mungkin tanpa disadari kita sering berusaha dengan maksimal, namun hanya berfokus mengejar tahapan-tahapan perkembangan bagi anak kita. Sehingga kita bisa saja mengesampingkan aspek-aspek yang justru menjadi hal utama dalam mendukung keberhasilan kegiatan belajar dan berlatih. Salah satunya adalah menjalin hubungan positif. Kita perlu untuk berusahamengingat bahwa anak-anak adalah individu yang utuh yang seharusnya kita hargai dan dampingi dalam melewati dinamika emosinya.  Sebagaimana kita ingin mereka dengarkan dan pahami, merekapun menginginkan hal yang sama.

Kita sebagai orang yang lebih dewasa dari mereka tentu pernah melewati masa-masa sulit dalam mengelola emosi. Kita tahu bahwa itu bukan hal yang selalu mudah namun bukan berarti tidak bisa kita rubah. Tumbuhkan keyakinan pada mereka bahwa emosi negatif akan berlalu jika dikelola dengan baik. Tunjukkan bahwa jika kita proaktif menyelesaikan konflik, dampak negatif bisa dihindari.

Anak-anak dengan kebutuhan khusus bisa mengalami kekhawatiran untuk tidak diterima apa adanya. Yakinkan bahwa kita menerima mereka tanpa syarat serta mereka tidak harus meraih sesuatu yang kita inginkan baru kemudian mendapatkan kasih sayang dan penerimaan. Memberikan aturan dan menyampaikan harapan kita pada anak memang diperlukan. Namun, kita juga pastikan bahwa sebagai pendidik dan orang tua kita berusaha hadir untuk mendukung mereka dan menciptakan suasana yang kondusif dalam mencapai tujuan belajar.