Pendidik dan orang tua sebagai pendamping dalam proses belajar anak-anak, mungkin akan mengalami berbagai tantangan. Salah satunya adalah tantangan tentang bagaimana mengembangkan pola interaksi yang sehat dan suportif. Ketika lingkungan pembelajaran dan relasi antara siswa dan pendamping sehat, maka tujuan pembelajaran akan lebih mudah untuk dicapai. Emotional awareness adalah salah satu komponen penting dalam pembelajaran yang perlu untuk terus dikembangkan. Siswa dengan emotional awareness yang tinggi akan lebih mampu mengenal dirinya sendiri secara utuh sehingga diharapkan mampu menempatkan diri dengan tepat pada berbagai situasi yang mungkin tidak selalu mudah.
Berikut ini berbagai latihan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan emotional awareness.
1. Memberi nama emosi
Latihlah siswa untuk memberi nama emosi yang dialami saat mengalami berbagai situasi. Seperti ketika harus mengobrol dengan orang baru, presentasi di depan teman-teman, kehilangan benda favorit atau ketika melakukan kesalahan.
2. Nilai seberapa kuat emosi
Setelah siswa mampu menyebutkan nama emosi, lakukanlah latihan berikutnya dengan memberikan nilai seberapa kuat emosi yang dirasakan. Misal 1 untuk yang paling ringan dan 5 yang paling intens.
3. Menulis jurnal atau buku harian
Dengan mengisi buku harian, siswa akan mampu mengenali emosi yang mereka rasakan dan berlatih melihat pola yang terjadi dan menulis evaluasi berisi strategi yang paling tepat untuk dilakukan ketika suatu hari mengalami situasi yang sama.
4. Bercerita kepada orang terpercaya
Bantu siswa untuk memahami pentingnya untuk berbagi cerita hanya dengan orang yang dipercaya. Lakukanlah praktik sehari-hari untuk saling berbagi emosi. Dengan melihat contoh dari orang dewasa tentang bagaimana mengungkapkan emosi dengan tepat, selain melatih emotional awareness juga akan membantu mereka mengembangkan empati pada orang sekitarnya. Beberapa siswa mungkin akan mengalami kesulitan mengungkapkan emosi karena belum terbiasa. Berikan apresiasi untuk setiap usaha dari siswa saat mereka berusaha untuk bercerita.
5. Peer support
Fasilitasi siswa untuk memiliki wadah berdiskusi dan sharing rutin bersama teman sebayanya. Hal ini sangat membantu mereka untuk melihat bagaimana persoalan yang mereka alami juga mungkin dialami oleh teman-temannya. Mereka juga akan melihat bagaimana pendapat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Sehingga diharapkan siswa semakin mengenali emosi yang dirasakan dan menentukan strategi yang sehat untuk mengelola emosinya.
Imarotul Masiroh, S.Psi