Oleh : Dory Agustia Rantawi, S.Pd
Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas inklusi, seringkali terdapat kendala yang sulit ditangani mandiri oleh guru kelas terkait. Hal ini bukan disebabkan karena guru tersebut tidak memiliki kemampuan dalam mengatasi kendalanya tetapi dikarenakan fungsi dan perannya melebihi kapasitas yang seharusnya. Selain daripada itu, karena penanganan terhadap anak berkebutuhan khusus yang berada di kelas inklusi tersebut belum menjadi fokus utama untuk mengikuti seluruh isi kurikulum yang dibebankan. Oleh sebab itu, diperlukan adanya Shadow Teacher atau guru bayangan.
Secara sederhana, shadow teacher adalah pendidik yang ikut serta membantu peserta didik berkebutuhan khusus di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajarnya. Adanya anak berkebutuhan khusus di kelas bukan lah sebuah hambatan, namun berdasarkan tujuan utamanya adalah berintegrasi di dalam kelas di sekolah umum atau di sekolah inklusi. Ada kalanya peran shadow teacher sangat menjadi penting ketika situasi belajar memungkinkan untuk terjadinya banyak distraksi dan mungkin juga datang dari dalam diri anak berkebutuhan khusus itu sendiri, misalnya seperti kondisi emosi yang tidak stabil.
Untuk memberikan penjelasan tentang kebutuhan akan shadow teacher, maka mari kita simak sejenak tentang peran dan tugas dari shadow teacher berikut ini :
- Menjadi Penghubung antara ABK dan Lingkungan Sekolah
Keberadaan ABK di dalam sekolah umum terkadang masih jadi hal yang tabu untuk dibicarakan apalagi berbaur bersama. Keberadaan shadow teacher adalah untuk membantu peserta didik ABK untuk bisa menjadi penghubung antara anak dan lingkungan sekolahnya. Lingkungan sekolah ini bukan berorientasi secara sederhana pada lingkungan sekolah seperti ruang kelas, ruang sumber, lapangan atau fasilitas saja tetapi lebih tepat juga diarahkan untuk menjadi lebih mengerti terhadap siapa yang berada di lingkungan sekolah tersebut. Misalnya teman sekelas, guru kelas, staff sekolah bahkan kantin.
- Menjembatani Ketertinggalan Belajar
Setiap jenjang pendidikan memiliki tingkat kurikulum dan tingkat kesulitan belajar yang berbeda. Jika pada anak dengan kondisi normal, bisa mencapai semua tahapan kurikulum pada setiap jenjang nya, maka tak jarang ABK terkadang mengalami keterlambatan. Hal ini bukan dikarenakan kesalahan dari guru kelas atau teman sekelasnya, tetapi terkait dengan kemampuan individual ABK itu sendiri dalam menerima pelajaran. Oleh sebab itu, mereka bisa saja mengalami ketertinggalan dalam belajar.
Peran shadow teacher dapat dilakukan dengan mengupayakan metode atau memodifikasi materi pembelajaran agar dapat diterima dan dimengerti dengan lebih baik oleh ABK tersebut.
- Mengarahkan Konsentrasi ABK di kelas
Tingkat konsentrasi pada masing-masing anak selalu berbeda. Ada yang memungkinkan dirinya dapat berkonsentrasi penuh saat mulai pelajaran hingga selesai dan ada pula yang mampu berkonsentrasi hanya dalam beberapa menit saja.
Hal tersebut juga berlaku bagi ABK. Pada jenis kebutuhan khusus tertentu seperti ADHD, ADD dan Intellectual Disability sering ditemukan case bahwa mereka mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi. Peran shadow teacher adalah untuk membantu si ABK agar bisa mengikuti belajar dengan tingkat konsentrasi yang biasanya dibangun bertahap dan dapat menerima pelajaran dengan baik.
- Menjaga stabilitas alur pembelajaran di kelas
Pembelajaran di kelas selalu memiliki irama atau ritme yang berbeda dari setiap guru nya dan setiap mata pelajaran yang dimiliki. Ada tipikal guru yang hanya menggunakan metode classical yaitu menjadi pusat perhatian dan mengajarkan seluruh konsep secara terpusat dan penjelasan yang panjang sejak dimulainya pembelajaran hingga selesai. Ada pula guru yang memiliki metode belajar dengan roleplay, agar membuat pembelajaran lebih hidup dan lebih diingat serta menjadi konsep pengetahuan yang melekat bagi setiap peserta didik.
Keberagaman gaya guru ini juga mempengaruhi ABK dalam berperilaku di dalam kelas. Ada banyak hal pula yang harus mereka kendalikan seperti emosi dan kemampuan eksplorasi. Jika mereka mengalami kesulitan, maka hal yang akan terjadi adalah munculnya perilaku maladaptif atau bahkan tantrum dan bisa saja menjadi chaos yang disebabkan oleh ABK dan mengakibatkan alur pembelajaran di kelas menjadi tidak kondusif. Oleh sebab itu, shadow teacher berperan penting untuk dapat mengendalikan si ABK agar dapat bertahan dalam kondisi yang stabil dan tetap mampu memahami pembelajaran.
- Menjembatani Informasi Perkembangan ABK dengan Parents
Peran Shadow teacher selain langsung kepada siswa dan guru di sekolahnya, ada pula yang berkaitan dengan parents atau orang tua si ABK. Shadow teacher yang mengikuti anak sejak awal tiba di sekolah, masuk kelas lalu keluar dari sekolah dan diantarkan pulang, tentu saja sudah mengerti tentang perkembangan diri si anak dan mengerti kondisi si anak di hari tersebut dan di hari setelahnya. Oleh sebab itu, shadow teacher memiliki tanggungjawab untuk memberikan informasi tersebut sesuai dengan keadaan dan fakta sebenarnya yang terjadi dilapangan atau di sekolah.
Tujuan dari itu adalah agar parents sendiri mengetahui kondisi si anak selama berada disekolah, karena untuk usia sekolah tertentu dan jenjang tertentu parents bisa saja memiliki kekhawatiran terhadap si anak dan shadow teacher berhak untuk menginformasikan nya kepada parents sebagai bukti dan tanda bahwa parents dapat memberikan kepercayaan kepada si anak agar dapat mandiri dan berbaur bersama di sekolah. Selain dari itu, tujuan lainnya adalah agar parents memiliki kesadaran dan memiliki tanggung jawab yang sama pula untuk dapat memberikan pelayanan yang sama di rumah kepada si anak nantinya agar perkembangan anak makin baik dan mudah dicapai dengan tingkat waktu yang diinginkan.