Disusun Oleh: Siti Purwanti
Kreativitas sangat penting dimiliki seorang anak. Dengan kemampuan tersebut, anak akan mampu melakukan sesuatu yang orisinil. Kelak ketika anak bertumbuh dewasa, ia akan mudah mengembangkan potensi yang dimilikinya. Namun, ibarat seperti pisau, kreativitas perlu diasah agar ketajamannya kain terpelihara. Itulah mengapa kreativitas anak perlu diasah sejak dini. Menurut pakar perkembangan anak, usia 5-6 tahun merupakan usia emas dalam perkembangan kreativitas anak.
Apa yang bisa dilakukan orang tua dalam meningkat kreativitas anak?
Berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk dilakukan mengasah kreatifitas anak di rumah.
1. Menyediakan material konstruktif
Misalnya playdough, tanah liat, krayon dan kertas. Biarkan anak bermain dan berkreasi secara bebas dengan bahan tersebut. Agar aktivitasnya berlangsung aman dan nyaman, sediakan pula ruang dan perlatan yang memadai. Jangan lupa, untuk menunjukan kepada anak cara menggunakan peralatan dan bahan tersebut. Sediakan pula spons atau lap agar anak dapat membersihkan sendiri tempat bermainnya. Cara ini juga dapat melatih anak untuk mandiri, bertanggung jawab, dan percaya diri.
2. Menjawab pertanyaan anak
Anak penuh dengan rasa ingin tahu dan kaya ide. Untuk memenuhi rasa ingin tahunya, anak kadang bertanya hal – hal yang “aneh”. Misalnya, mengapa langit berwarna biru? Mengapa pelangi berwarna – warni. Jawablah berbagai pertanyaan anak tersebut dengan Bahasa yang sederhana.
3. Merangsang Imajinasinya
Imajinasi dan daya pikir anak juag perlu dirangsang agar terus berkembang. Bagaiamna caranya?
- Ajukan pertanyaan
Misalnya, apa yang akan terjadi jika orang bisa terbang?
Bagaimana rasanya kalua tidak memiliki kaki?
- Mengajak anak berjalan – jalan di sekitar rumah
Tanyakan kepada anak, bertemu dengan siapa di jalan? Ada apa saja?
Jika ini bisa dilakukan imajinasi anak akan terus hidup.
4. Dorong anak bermain peran
Anak – anak yang mempunyai itelegensi tinggi biasanya menyukai jenis permainan ini. Misalnya, anak berperan menjadi dokter dan orang tua menjadi pasiennya. Orang tua dapat mendukung dengan cara menyediakan perlengakapan yang mendukung permaina bermain peran.
5. Beri kesempatan anak bersosialisasi
Hal ini penting agar anak bisa bermain dengan teman – teman sebayanya. Saat bermain, anak akan belajar keterampilan sosial, seperti, komunikasi, persahabatan, toleransi, penyesuaian diri, dan kerjasama. Kemampuan ini juga sangat berguna untuk melatih kecerdasan emosi anak.
6. Pujilah keberhasilan anak
Anak mungkin saja menggambar sesuatu yang lucu atau tidak masuk akal. Namun, tetap berikan pujian karena ia telah mencoba membuat sesuatu yang baru. Pujian yang diberikan dengan tulus dan sungguh – sungguh akan membuat anaka terdorong selalu berbuat sebaik – baiknya.
7. Pahami keterbatasan anak
Orang tua dapat memberikan kegiatan yang menantang, yang sesuai dengan kemampuannya. Jika anak berhasil melakukannya, hal itu akan mendongrak rasa percaya dirinya. Sebaliknya, kegiatan yang sulit, yang anak tidak mampu melakukannya dapat membuat dirinya down dan kehilangan percaya diri.
Sumber : Seputar Perkembangan Intelektual Anak dalam Buku Parents Guide Seri Growing Up Usia 5-6 Tahun