Oleh: Riskya Prima Claranita S.Psi
Halo parents, apakah parents pernah melihat anak yang mudah sekali marah? anak yang membutuhkan waktu lama untuk tenang kembali setelah marah? atau anak yang sangat mudah berbaur dengan orang asing?. Hal diatas sangat wajar dialami anak-anak loh parents, karena tiap anak ternyata memiliki jenis temperamen yang berbeda. Yuk kita kenalan dengan temperamen pada usia anak-anak.
Temperamen merupakan gaya perilaku seseorang dan karakteristik saat berhadapan dengan situasi yang membuat merasakan emosi (Santrock, 2016)). Menurut para peneliti, temperamen pada anak dapat dikategorikan sebagai berikut ,
- Anak dengan temperamen Easy : Senangnya melihat anak yang selalu tertawa dan mudah sekali akrab dengan orang baru. Yap anak dengan temperamen easy merupakan anak-anak yang memiliki suasana hati yang positif dan mudah untuk beradaptasi pada pengalaman atau kegiatan baru. Contoh: anak yang mudah untuk bersosialisasi dengan guru saat pertama kali masuk sekolah.
Tips Parenting: Pastinya menyenangkan ya parents memiliki anak dengan temperamen easy. Namun ternyata parents harus berhati-hari dan mengingatkan anak tentang batasan aman saat berada di lingkungan baru seperti tidak memperbolehkan orang asing mengajaknya pergi tanpa orang tua.
- Anak dengan temperamen Difficult : Ditandai dengan anak yang ekspresif menunjukan respon emosi. Anak dengan temperamen difficult terlihat sulit untuk mengendalikan dirinya sehingga saat berada pada situasi baru ataupun situasi yang tidak ia sukai, mereka akan menunjukkannya dengan emosi negatif seperti menangis atau tantrum. Contoh: Anak yang tantrum dan sulit untuk ditenangkan saat diminta untuk duduk tenang di sekolah barunya.
Tips Parenting: Sebagian besar parents pastinya akan setuju jika anak dengan temperamen difficult akan sulit dihadapi dibandingkan dengan jenis temperamen lainnya. Untuk mengatasinya, parents bisa lebih sensitif dan fleksibel menghadapi emosi anak. Ajarkan juga mengenal emosi dan konsekuensinya serta cara menyalurkan emosi dengan tepat.
- Anak dengan temperamen slow-to-warm-up: “Anakku jago kandang nih, kalo di rumah dia aktif giliran di tempat baru langsung diam dan malu”. Keluhan ini biasa diucapkan para parents yang memiliki anak dengan temperamen slow to warm up. Anak dengan temperamen ini akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan situasi baru. Anak awalnya akan terlihat berhati-hati dan tidak langsung memberikan respon yang kita inginkan atau bisa saja anak akan menolak. Tenang parents, setelah anak sudah mengenal situasi yang dihadapi maka anak akan mau melakukannya. Contoh: Saat berada di sekolah baru, Anak awalnya akan memperhatikan teman-teman bermain, namun saat sudah mengenal teman-temannya, Anak akan mau ikut bermain bersama.
Tips Parenting: Parents bisa membantu anak beradaptasi di lingkungan baru dengan cara bersama-sama melakukan aktivitas seperti saat anak bermain di playground, ajaklah anak bermain bersama tidak lupa parents dapat mengajak beberapa anak lainnya untuk bermain. Parents juga dapat terlebih dahulu mengenalkan situasi baru kepada anak, seperti pergi ke sekolah barunya beberapa kali sebelum masuk sekolah pertama kali. Paling penting ialah validasikan emosi yang anak rasakan tanpa menghakiminya.
Menghadapi temperamen si kecil memerlukan kesabaran ya parents. Ingat, tiap anak berbeda dan unik sehingga dengan parents memahami temperamen si kecil, parents dapat memberikan kebutuhan dan pengasuhan yang tepat.
Referensi:
Santrock, J. W. (2016). Children Thirteenth Edition. New York: McGraw-Hill Education.
Tiga Tipe Temperamen Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua. Diakses https://parentalk.id/tiga-tipe-temperamen-anak-yang-perlu-diketahui-orang-tua/