Social Story Untuk Anak Autism

Oleh : Siti Purwanti

Social Story, merupakan alat bantu visual yang dapat membantu menjelaskan  mengenai situasi, peristiwa atau kegiatan tertentu. Bagi anak atau orang dengan spektrum autisme, Social Story atau kisah sosial ini dapat membantu mereka untuk memahami orang lain berperilaku atau merespon situasi tertentu. Sangat membantu anak autis lebih mengerti pergaulan sosial dalam bentuk yang lebih sederhana, melalui cerita yang dikarang sepertri kejadian yang sebenarnya. Social Story dapat berbentuk cerita sederhana dengan ilustrasi dan foto. Alat bantu ini diciptakan oleh Carol Gray pada tahun 1991. Dengan menggunakan Social Story, orangtua maupun guru atau pendamping dapat memberikan informasi pada anak autis tentang apa yang mungkin terjadi dalam situasi tertentu. Informasi dalam bentuk deskripsi ini dapat memberikan panduan yang ‘terstruktur’ sehingga mengurangi kecemasan pada anak atau orang dengan spektrum autisme, dalam menghadapi peristiwa atau perubahan situasi yang akan terjadi.

Penggunaan alat batu visual dalam social story bertujuan untuk :

a. Mengembangkan kemandirian sehari-hari (misalnya cerita atau urut-urutan cara membersihkan gigi, mencuci tangan atau berpakaian), mengajarkan keterampilan sosial (misalnya berbagi, meminta bantuan, mengucapkan terima kasih) dan kemampuan akademis.

b.  Membantu anak untuk memahami bagaimana orang lain berperilaku atau merespons dalam situasi tertentu

c.  Membantu anak mempersiapkan diri menghadapi kejadian atau peristiwa yang tidak terduga atau menyedihkan (mis. pindah rumah, kecelakaan atau musibah)

d.   Sebagai panduan perilaku (misalnya apa yang harus dilakukan ketika marah, bagaimana cara mengatasi obsesi).