Guru adalah instrumen yang menunjang proses belajar mengajar dikelas untuk mencapai tujuan pendidikan dalam jangka panjang bahkan nasional dan mencapai tujuan pembelajaran dalam jangan pendek. Keberadaan guru dikelas untuk memfasilitasi siswa dalam belajar dan menjadi sentral pembelajaran. Konsep tak tertulis ini menjadi sebuah wujud dari Teacher Centris dalam dunia pendidikan namun saat ini kurikulum disekolah negeri dan swasta berpedoman pada Kurikulum Merdeka dan salah keunggulan nya juga menjadikan kegiatan belajar mengajar yang bersifat Student Centris.
Bagi peserta didik dengan kebutuhan khusus, tujuan pembelajaran dan pendidikan yang dijelaskan diatas menjadi cukup sulit karena adanya kriteria penilaian dan pengembangan diri yang berkelas. Dicontohkan pada sebuah case yang sangat sering terjadi dilingkungan sekolah baik di negeri atau swasta, hadirnya Peserta didik berkebutuhan khusus atau peserta didik inklusi adalah sebuah pelayanan pembelajaran yang bersifat kontinuitas.
Sebuah bentuk kerjasama yang sudah sangat lumrah di setiap jenjang pendidikan untuk memberikan pelayanan dan fasilitas pendidikan untuk mencapai siswa yang berdaya saing, cakap, terampil dan berkemampuan optimal untuk kepentingan nya dalam menyambut masa datang. Keberadaan Shadow teacher akan sangat mendukung keberadaan siswa inklusi di sekolah jika ingin menjadikan tujuan pendidikan dan tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan efisiensi yang nyata. Berikut peran shadow teacher yang dapat disimak bersama
1. Mengarahkan siswa pada kemandirian
Usia peserta didik dan jenjang pendidikan itu adalah 2 hal yang patut diperhatikan, alasan utamanya adalah perkembangan usia nya akan menjadi ukuran perkembangan kemampuan individual yang ia miliki, namun bagi peserta didik dengan kebutuhan khusus akan menjadi sebuah tantangan berat. Ketika ia menginjak usia remaja namun dengan perkembangan mental dan usianya masih dibawah dari usia fisiknya, maka bagi guru disekolah akan mengajarkan kemampuan akademis dan bersinergi dengan shadow teacher yang juga akan membantu mengarahkan peserta didik berkebutuhan khusus untuk mencapai kemandirian yang ia butuhkan.
2. Membantu anak mengelola dan mengatur perilaku
Perilaku adalah sebuah cerminan diri seorang peserta didik. Pada sudut pandang sederhana kita akan memberikan pandangan bahwa “seseorang dikatakan belajar ketika adanya perubahan perilaku”. Istilah yang sederhana ini merujuk pada kompetensi diri masing-masing peserta didik dalam belajar yang sifat nya student centris.
Pemusatan pembelajaran pada siswa dengan gaya mandiri dan mudah literasi ini lah yang menjadi peran bagi shadow teacher untuk membantu anak mengelola dan mengatur perilaku nya disekolah inklusi agar dapat melakukan perilaku yang lebih adaptif pada teman dan guru serta warga sekolah lainnya agar sesuaihb dengan tata aturan yang ada disekolah.
3. Mengembangkan lingkungan belajar yang menyenangkan
Distraksi peserta didik kebutuhan khusus bisa terjadi dengan berbagai banyak cara. Lingkungan yang adaptif pada siswa dan kegiatan belajar yang menyenangkan juga akan membantu siswanya dalam menerima transfer ke ilmuan
Peran shadow teacher dalam hal ini adalah melakukan modifikasi pada lingkungan dan tatanan kelas. Misalnya peserta didik berkebutuhan khusus mendapat kursi dibagian depan dekat dengan guru dan memberikan informasi pada setiap guru mapel yang akan bersinggungan dengan peserta didik dengan kebutuhan khusus ini agar dapat melakukan treatment sederhana ketika terjadi distraksi saat belajar
4. Menawarkan Prompt sesuai kebutuhan siswa
Peserta didik berkebutuhan khusus yang ada disekolah inklusi negeri akan menjadi sulit jika ia tidak dipahami dan dimengerti oleh lingkungan sekitarnya. Kendala yang terjadi pada diri sendiri pun akan sulit ia sampaikan kepada lingkungannya, oleh sebab itu guru mata pelajaran dan shadow teacher berhak untuk memberikan informasi kepada guru yang bersangkutan agar memberikan treatment dengan tepat.
Prompt ini lah yang juga dapat digunakan oleh guru mata pelajaran sebagai sebuah metode untuk dapat mengakomodir kebutuhan peserta didik kebutuhan khusus dengan tepat dan optimal.
Oleh: Dory Agustia, S.Pd