Mengelola uang merupakan salah satu konsep yang perlu diajarkan dan diperkenalkan pada anak sejak dini. Maka dari itu, mengetahui bagaimana dan kapan anak mulai diajarkan mengelola uang pun dapat mengasah keterampilannya dalam banyak hal.
Kunci dalam mengajarkan anak tentang uang terletak pada pengamatan kesiapan anak dalam beberapa hal. Mengajarkan pengelolaan uang pada anak pun tidak bisa dilakukan secara instan atau terburu-buru. Penting untuk tetap memperhatikan kemampuan anak dan juga tahap usianya. Hal yang penting adalah melakukan praktek pelajaran tentang uang (money lesson) yang praktis dan sederhana. Dengan demikian, sedikit demi sedikit secara bertahap anak bisa mulai mengenali pentingnya nilai uang, cara bijak mengatur pengeluaran, hingga konsep menabung.
1. Usia 2-3 tahun
Anak-anak yang usianya masih sangat muda mungkin tidak akan sepenuhnya memahami nilai uang, tetapi mereka dapat mulai diperkenalkan tentang hal ini. Salah satu cara menyenangkan untuk melakukannya adalah dengan mempelajari nama-nama koin.
Anak – anak dapat menjiplak bagian luar berbagai koin dan mewarnai bentuknya. Kemudian ajak anak untuk mencocokkan koin dengan gambar, sambil mendiskusikan nama masing-masing.
Selain bermain koin, ajak juga anak bermain pretend play ala pelayan toko. Perkenalkan transaksi jual beli, yakni misalnya menukar uang mainan dengan barang. Anak akan mulai memahami dasar-dasar perdagangan.
2. Usia 4-5 tahun
Orang tua dapat mulai mengajak anak lebih aktif mengenal uang dengan pergi ke supermarket bersama. Minta mereka untuk mengambil barang sesuai catatan belanja. Ini akan membuat mereka merasa seperti sedang membantu, sekaligus mengenalkan konsep berbelanja.
3. Usia 6-8 tahun
Anak-anak berusia antara 6 hingga 8 tahun biasanya sudah mulai memahami cara kerja uang. Orang tua mulai dapat memperkenalkan konsep menabung dan bahkan bisa mengajak anak untuk membuka rekening tabungan sendiri.
Sampaikan pada anak bahwa dengan menyisihkan uang dan menabung, mereka berarti memiliki simpanan uang untuk di kemudian hari. Ketika anak mulai mendapatkan uang saku, mereka secara perlahan juga dapat memahami dan menyisihkan uangnya tanpa perlu dipaksa oleh orang tua.
4. Usia 9-12 tahun
Memasuki usia 9 hingga 12 adalah waktu yang tepat untuk membuat anak berpikir lebih kompleks tentang nilai uang. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membandingkan harga saat berbelanja.
Jangan lupa juga untuk mengajarkan anak mempertimbangkan kualitasnya. Kemudian, diskusikan perbedaannya dan putuskan bersama apakah nama merek tersebut sepadan dengan harga yang ditawarkan.
5. 13-15 tahun
Ketika anak-anak mencapai usia praremaja, penting untuk mulai mengenalkan konsep anggaran. Misalnya dengan mengelola uang sakunya sendiri. Beri kesempatan bagi anak untuk mengatur penggunaannya untuk makan siang, perlengkapan sekolah, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Oleh sebab itu, orang tua dapat membantu anak membuat anggaran dengan terlebih dahulu mendiskusikan keinginan dan kebutuhan mereka.
Selain langkah-langkah di atas, ada beberapa tips penting lain yang juga berkaitan dengan konsep pengenalan uang dan pengeluaran, diantaranya :
- Biasakan anak untuk sabar menunggu, tidak bisa semua hal yang mereka inginkan bisa langsung dibeli
- Perkenalkan juga tentang konsep donasi dan sedekah
- Menceritakan bahwa seseorang perlu berusaha untuk bisa mendapatkan uang. Ini akan membantu anak lebih menghargai nilai uang.
Demikian cara-cara mengenalkan uang kepada anak sesuai dengan tahap usianya. Bukan hal yang mudah dan instan, diperlukan kesabaran untuk melakukannya agar anak dapat mengerti tanpa paksaan.
Hal yang tak kalah penting, pastikan orang tua memberikan contoh baik bagi ananda. Contohnya yakni dengan menunjukkan tentang kebiasaan menabung dan tidak boros saat berbelanja. Semoga ulasan ini bermanfaat, Bunda.
Oleh: Siti Purwanti