Oleh: Visiani Prima Pertiwi, S.K.M
Berikut 6 cara yang dapat dilakukan untuk membangun komunikasi terbuka dengan anak remaja
1. Berbicara, bukan memerintah
Saat berkomunikasi dengan anak remaja, ayah dan bunda perlu mengadopsi pendekatan berbicara daripada dengan memerintah. Artinya, berikan mereka kesempatan untuk ikut dalam percakapan, menyampaikan pendapat mereka, dan merasa didengar. Jika ayah dan bunda memerintah, ada risiko anak remaja merasa diperintah dan tidak dihargai, yang dapat menghambat komunikasi terbuka.
Dengan berbicara, ayah dan bunda menciptakan ruang bagi mereka untuk merasa lebih nyaman dan mungkin lebih termotivasi untuk terlibat dalam percakapan yang lebih dalam.
2. Menjadi pendengar yang baik
Menjadi pendengar yang baik adalah kunci utama dalam membangun komunikasi terbuka dengan anak remaja. Ketika mereka merasa didengar, mereka akan lebih termotivasi untuk berbagi pengalaman, masalah, dan pikiran. Menjadi pendengar yang baik juga berarti mampu memahami apa yang tidak mereka katakan secara eksplisit.
3. Jangan mengabaikan perasaan mereka
Perasaan remaja memang rumit dan penuh warna. Kadang senang, sedih, marah, atau bingung, semua bercampur aduk. Sebagai orangtua, kamu gak boleh mengabaikan atau menganggap remeh perasaan mereka.
4. Memunculkan rasa ingin tahu, bukan menghakimi
Saat berkomunikasi dengan anak remaja, ayah dan bunda perlu mengembangkan rasa ingin tahu daripada sikap menghakimi. Ini bukan berarti tidak boleh menegur mereka, tapi lebih kepada memahami dan mendengarkan mereka terlebih dahulu. Cobalah untuk bertanya dengan tujuan untuk memahami, bukan untuk menilai atau menyalahkan.
5. Meminta nasihat pada anak remaja ayah dan bunda
Membangun hubungan yang saling menghargai dengan anak remaja membutuhkan usaha dan salah satu kuncinya adalah dengan meminta nasihat mereka. Hal ini menunjukkan bahwa ayah dan bunda menghargai pandangan dan pengetahuan mereka, dan memberi mereka kesempatan untuk merasa dihargai dan didengarkan. Melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan atau konsultasi juga memberikan mereka kesempatan untuk merasa memiliki dan bertanggung jawab atas hasilnya.
6. Komunikasi non verbal
Tahukah ayah dan bunda, gestur dan tatapan mata bisa memperkuat hubunganmu dengan anak remaja? Komunikasi non verbal seperti ini cukup powerful untuk menunjukkan rasa sayang dan support. Bayangkan, tanpa kata-kata, kamu bisa menunjukkan perhatian dan memahami perasaan mereka.